Sementara itu, Ketua Pelaksana, Tamzi menjelaskan, kegiatan ini memberi ruang bagi kreativitas dalam menciptakan inovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi.
“Kita sangat berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda," ungkapnya.
Hal ini tidak lain dalam mencintai dan melestarikan seni tari tradisional sebagai warisan budaya daerah.
"Untuk peserta ada sekitar 67 sanggar tari yang dikelola oleh berbagai pihak," terangnya.
Baik sekolah, perorangan, maupun komunitas, dari 11 kabupaten dan kota se-Provinsi Sumsel.
Daerah yang berpartisipasi, meliputi Palembang, Ogan Ilir, Banyuasin, Lahat, Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Prabumulih, Empat Lawang, Lubuklinggau, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim.
"Lomba yang kita adakan ini berlangsung selama 2 hari yang dimulai hari ini (Rabu) hingga Kamis 17 Oktober 2024," timpalnya.
Lomba akan dimulai dengan 37 peserta yang berkompetisi, dan Kamis 16 Oktober 2024 dengan 30 peserta akan tampil mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba serta pembagian hadiah. Kategori pemenang lomba terdiri dari Juara I, II, III, Harapan I, II, III, serta 1 Juara Favorit dan 8 Juara Pendukung.
Di tempat yang sama, Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah menerangkan, kegiatan ini merupakan program rutin dari Museum Negeri Sumsel.