Fokusnya bukan pada pembangunan infrastruktur megah, tetapi pada proyek-proyek yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, seperti pembangunan jalan usaha tani, akses pendidikan, dan layanan kesehatan.
Herman Deru juga berhasil mengubah wajah OKU Timur dari daerah yang dulu dikenal rawan menjadi wilayah yang lebih aman.
Pada 2006, ia mencanangkan program “OKU Timur Aman” bersama Gubernur Sumsel saat itu, Syahrial Oesman.
BACA JUGA:Elektabilitas HDCU Sulit Disaingi, Bikin Paslon Lain Putar Otak
BACA JUGA:Jadi Merinding! Dari Halaman Monpera, Ribuan Warga Palembang Elu-Elukan Dukungan HDCU
Program ini bertujuan menciptakan rasa aman bagi masyarakat sehingga mereka bisa bekerja dan beraktivitas tanpa rasa takut.
Keberhasilan Herman Deru juga tidak lepas dari hubungannya yang harmonis dengan wakilnya, Cholid Mawardi.
Selama 2 periode, keduanya mempertahankan komitmen untuk membangun OKU Timur bersama.
Salah satu inovasi mereka adalah Perda Zakat, yang berfungsi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat di masyarakat.
BACA JUGA:Jelang Pilgub Sumsel 2024, Ribuan Warga PALI Antusias Sambut HDCU, Kehadiran Sosok ini Bikin Salfok
BACA JUGA:Senam Sehat Bertabur Doorprize Meriahkan Sosialisasi HDCU dan Ngesti-Amin, HUT Partai Demokrat ke-23
Terlebih, Herman Deru juga menerapkan prinsip pembangunan yang merata, menghindari kecemburuan sosial di antara daerah-daerah di OKU Timur.
Dengan pendekatan yang berpusat pada rakyat, Herman Deru berhasil meraih 50 penghargaan nasional, termasuk Bintang Jasa Pratama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009.
Di sektor lingkungan, OKU Timur di bawah kepemimpinannya berhasil meraih Adipura tiga kali berturut-turut, meskipun Martapura, ibukota kabupaten tersebut, adalah salah satu kota terkecil di Indonesia.
Herman Deru: Trah Pemimpin
BACA JUGA:Menyala Abangku! Pengamat: Dukungan Harnojoyo dan Heri Amalindo Bikin HDCU Semakin Sulit Dikalahkan
BACA JUGA:Duet Ideal dan Paling Siap, Saatnya HDCU Nyalakan Sumsel