Sebaliknya, generasi tua mungkin merasa khawatir bahwa anak-anak mereka akan meninggalkan kampung halaman untuk mencari peluang di luar daerah, yang bisa mengancam keberlangsungan pekerjaan tradisional dan ikatan keluarga.
Perbedaan nilai, pandangan, dan pola pikir ini juga, sekali lagi, sebagian besar dipengaruhi oleh aspek pendidikan masyarakat.
Rata-rata Lama Sekolah masyarakat Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan pada tahun 2023 yaitu selama 8,08 tahun, dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu selama 7,91 tahun.
Rata-rata lama sekolah ini yang memiliki peluang kontribusi cukup besar bagi generasi muda untuk memperoleh ajaran pandangan dan pola pikir yang lebih modern serta “kekinian” yang bahkan kadang menentang nilai-nilai yang sering dipahami oleh para generasi tua.
Apabila dianalisis lebih mendalam, secara keseluruhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan menjadi 72,01 poin pada tahun 2023, di mana sebelumnya 71,20 pada tahun 2022. Hal ini merupakan pertanda yang baik untuk menunjukkan bahwa lahirnya generasi yang baru ini membawa kebaikan berupa perbaikan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir.
Hal ini juga tidak lepas dari peranan penting pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya di mana Angka Harapan Hidup masyarakat juga mengalami peningkatan menjadi 73,20 tahun di mana sebelumnya sebesar 72,86 tahun.
Angka pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Ogan Ilir pun mengalami peningkatan sebesar Rp 11,45 juta per kapita di tahun 2023, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 11,06 juta per kapita, walaupun tidak bisa kita simpulkan sebagai indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat satu-satunya.
BACA JUGA:Pegawai KPPN Baturaja Blak-Blakan Bongkar 4 Tantangan dalam Pelaksanaan Digipay pada Satuan Kerja
BACA JUGA:Tantangan Berat dari Socceroos, Media Inggris Prediksi Timnas Indonesia Kalah Telak
Untuk menghadapi tantangan lintas generasi ini, beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Ogan Ilir adalah:
1.Meningkatkan Dialog Antar Generasi
Membuka ruang dialog antara generasi tua dan muda dapat membantu mengatasi perbedaan pandangan dan mendorong rasa saling menghormati.
Ini bisa dilakukan melalui forum keluarga, pertemuan desa, atau kegiatan-kegiatan komunitas.
2.Program Pendidikan Teknologi untuk Semua Usia
Mengadakan program pelatihan teknologi bagi generasi yang lebih tua dapat membantu mereka beradaptasi dengan perubahan, sehingga mereka tidak merasa tertinggal dalam era digital.
3.Penghargaan terhadap Tradisi
Meningkatkan apresiasi terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda melalui program-program kreatif, seperti seni pertunjukan modern yang menggabungkan elemen tradisional, atau lomba-lomba yang mempromosikan budaya lokal.