Seperti pada kasus disalah satu sekolah menengah atas, bahwasanya murid–murid yang sudah memiliki hak pilih menerima amplop berisi uang.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang telah menerima uang tersebut mengatakan bahwasanya mereka disuruh untuk memilih calon yang telah ditentukan pada saat pemilihan nanti.
Dapat disimpulkan bahwa para pelajarpun tidak luput dari politik uang yang ilegal.
Kegiatan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun semakin lama kegiatan politik uang ini semakin marak sehingga seperti hal yang wajar saja pada masa kampanye.
Tokoh-tokoh yang melakukan politik uang tidak hanya bertujuan untuk menjatuhkan para calon lainnya, tetapi mereka juga ingin mengambil kepercayaan seluruh pengikutnya untuk dapat mengikuti aturan–aturan terbaru yang dibuatnya apabila mereka terpilih nanti.
Untuk itu pentingnya sebuah pendidikan politik agar tidak gampang terkecoh oleh para elit–elit politik dengan ucapannya saja.
Membahas terkait pemilih pemula tentu juga berhubungan dengan partisipasi politik yang meningkat.
Partisipasi itu sendiri dapat diartikan sebagai keikutsertaan warga negara yang aktif dalam kehidupan berpolitik maupun kegiatan yang berasal dari masyarakat dalam mengambil suara pemilihan untuk calon penguasa, yang secara tidak langsung mereka terlibat atau tidak dalam pembuatan kebijakan umum.
Partisipasi itu sendiri dapat bersifat individual atau kolektif. Memiliki hubungan erat dengan kesadaran berpolitik.
Partisipasi juga memiliki peranan yang sangat penting salah satunya seperti menjaga kebijakan pemerintah agar kebijakan tersebut tidak merugikan masyarakat.
Dapat kita lihat bahwa pendidikan serta sosialisasi itu penting untuk para pemilih pemula agar tidak terkecoh oleh para calon–calon yang akan terpilih.