PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Barangkali Anda pernah bertanya-tanya berapa umur planet Bumi yang kita huni? Bisa jadi kita tahu dari sejarah bahwa dinosaurus muncul pada masa yang sangat lampau sekitar 230 juta tahun lalu, namun, ilmuwan punya perkiraan kemungkinan Bumi bisa jauh lebih tua dari itu.
Menurut para ilmuwan Bumi sudah terbentuk sekitar 10 juta tahun setelah tata surya terbentuk. Proses bermulanya tata surya terjadi saat awan raksasa yang disebut nebula runtuh akibat gravitasi yang semakin kuat.
Lalu saat bagian-bagian dalam nebula tertekan, mereka mulai saling mendekat dan berkumpul. Lalu ia membentuk matahari. Dan sebagian awan yang tersisa kemudian menjadi planet-planet, termasuk Bumi.
Ketika baru lahir, Bumi masih berupa lelehan panas. Lelehan itu terdiri dari elemen berat seperti besi, serta elemen ringan seperti silikat, aluminium, dan oksigen.
BACA JUGA:Ilmuwan Cari Kemungkinan Kehidupan di Luar Bumi, Termasuk di Titan, Bulan Terbesar Saturnus
BACA JUGA:Ilmuwan Temukan Hiu berusia 500 tahun, Vertebrata yang Hidup Paling Lama di Bumi
Bagian berat tersebut lantas meleleh ke dasar Bumi dan membentuk inti Bumi.
Kemudian, bagian yang lebih ringan akan naik ke atas permukaan dan membentuk mantel serta kerak Bumi. Itulah yang membuat struktur Bumi terbagi menjadi beberapa lapis dengan inti, mantel, dan kerak.
Berapa Usia Bumi Sebenarnya?
Astronom dari Museum Sejarah Alam Amerika dan Universitas New York, Mark Popinchalk, berpendapat bahwa salah satu kunci untuk menentukan usia Bumi adalah melalui analisis batuan.
Melalui penggunaan metode penanggalan radiometrik, para ilmuwan dapat menghitung usia batuan yang pada akhirnya diperhitungkan pula untuk menentukan usia planet Bumi.
BACA JUGA:Fakta tentang Bumi Ini, Bisa Membuat Kamu Terkejut
BACA JUGA:Ilmuwan temukan salah satu hewan tertua di Bumi di pedalaman Australia
Batuan tersebut bisa membantu menentukan usia Bumi sebab batuan menyimpan informasi mengenai waktu dan proses geologis yang telah terjadi di planet ini.
"Batuan menjadi kunci untuk menentukan usia Bumi dan seperti apa Bumi di masa lalu," ujar Popinchalk seperti dikemukakannya dalam Live Science, dikutip Rabu (30/10/2024) lalu.