PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Di bulan ini merupakan bulan Pesta Demokrasi, di mana tepatnya tanggal 27 November 2024 pelaksanaan Pilkada Serentak ditandai sebagai hari pencoblosan.
Hanya saja menjelang hari tersebut yang sisa kurang dari 2 pekan itu, sebagian masyarakat kita masih belum terlalu paham tentang bagaimana mengenali dan menghindari kampanye hitam (Black Campaign) dan kampanye negatif (Negative Campaign).
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan atau Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi menegaskan jajaran Polda Sumsel aktif memonitor dan menindak pelanggaran pilkada berupa kampanye hitam dan kampanye negatif.
Terlebih imbuh Andi Rian, pihaknya sudah memetakan daerah kerawanan Pilkada di wilayah Sumsel yang saat ini berada di urutan keempat.
BACA JUGA:Jangan Sebar Hoaks dan Kampanye Hitam! Bawaslu Empat Lawang Komitmen Wujudkan Pemilu Damai
BACA JUGA:Detik-Detik Pilkada Serentak 2024! Serangan Kampanye Hitam Tak Pengaruhi Elektabilitas Herman Deru
Beberapa daerah menurut beliau termasuk kategori rawan seperti Kabupaten Lahat, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Musi Rawas Utara (Muratara).
“Saya melihat, semua proses sudah berjalan, ada beberapa daerah rawan kita akan pertebal pengamanannya,” tutur alumni Akpol tahun 1991 ini saat dibincangi.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengajak semua elemen masyarakat dan seluruh stakeholder di Sumsel untuk berpartisipasi aktif, bekerja sama untuk mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan lancar.
“Kami menyadari bahwa Polri tidak bisa bekerja sendiri untuk melakukan pengamanan, perlu dukungan dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan,” paparnya.
BACA JUGA:Jalankan Kontestasi Jujur dan Transparan di Pilkada, Prima Salam Tegaskan RDPS Anti Black Campaign
Tidak hanya itu, Jenderal Bintang 2 ini juga bakal mengerahkan anggota Brimob pengamanan Pilkada serentak di Sumsel.
Para personel Brimob tersebut akan ditempatkan hingga tingkat kecamatan dalam menjaga kondusifitas guna mengantisipasi gangguan keamanan.
"Beberapa titik penting telah kita petakan, Personel Brimob akan ditempatkan di tingkat PPK yang dianggap krusial," urainya.