HDCU Mantap di Puncak Survei, Peluang Kemenangan Pilkada Kian Terbuka

Kamis 21 Nov 2024 - 22:54 WIB
Reporter : Dian Cahyani Fitri
Editor : Dian Cahyani Fitri

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) berpotensi besar menang pada pilkada provinsi Sumatera Selatan. 

Dukungan (elektabilitas) HDCU tetap perkasa unggul dari Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (E-RA BARU) dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MATAHATI). 

Keunggulan HDCU secara statistik signifikan karena jarak (gap) elektabilitas HDCU dengan E-RA BARU dan MATAHATI cukup jauh. 

Dengan menyisakan waktu pilkada satu minggu lagi, peluang HDCU untuk menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan periode 2025-2030 sangat terbuka lebar. 

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Setujui 7 Proyek Unggulan di Sumsel, Alfrenzi: Relevan dengan Program Strategis HDCU

BACA JUGA:Pengusaha dan Buruh Pabrik Beras di Pemulutan Bulat Tekad Dukung HDCU, ini Alasannya!

Demikian diungkapkan Direktur eksekutif lembaga survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, M. IKOM, POL dalam release surveinya bertajuk “Peluang Menang Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Pada Pilkada Serentak 27 November 2024 di hotel Santika, Kamis 21 Nopember 2024.

Menurut dia, bicara potret gelombang (trend) dukungan (elektabilitas) calon gubernur dan pasangan calon gubernur dan wakil gubenur sampai akhir survei. 

Dari sejak awal survei bulan Januari 2024, bulan Maret 2024, bulan Juni 2024, elektabilitas Herman Deru secara perseorangan (independen) berada di kisaran angka 65 % - 72 %. 

Sementara elektabilitas Mawardi Yahya berada di kisaran 6 % -9 %. 

BACA JUGA:4 Lembaga Survei Unggulkan HDCU, Internal Paslon ini Keluarkan Rilis Mengejutkan!

BACA JUGA:Pilkada di Depan Mata! LSI Buka-Bukaan Beberkan 6 Kunci Sukses HDCU Rebut Hati Warga Sumsel

Demikian juga dengan Eddy Santana Putra, elektabilitasnya di kisaran 5 % - 8 %.  Terakhir survei 4-10 November 2024, elektabilitas HDCU (65,4 %), MATAHATI (18,1 %), E-RA BARU (13,2 %) serta massa yang belum menentukan pilihan (3,3 %). 

“Terpotret jelas, elektabilitas Herman Deru baik secara perseorangan maupun setelah berpasangan konsiten berada di urutan teratas dan tidak pernah sama sekali berada  di bawah nama Mawardi Yahya dan Eddy Santana Putra,” ungkap mantan peneliti LSI yang sudah dua puluh tujuh tahun menekuni bidang survei perilaku pemilih ini.

Dalam tataran kekuatan elektoral, lanjut lembaga LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini, MATAHATI dan E-RA BARU sulit untuk mengejar bahkan menyalip elektabilitas HDCU. 

Kategori :