Kedua pendekatan tersebut memiliki kelemahan yang sama dapat menjadi pemahaman mendalam untuk terus bertindak atau melakukan suatu pembahasan.
Berikut kelemahan tersebut :
Keterbatasan dalam Menghadapi Fenomena Kompleks
Banyak fenomena, terutama dalam ilmu sosial dan psikologi, sangat kompleks dan sulit untuk dipelajari dengan cara yang sepenuhnya terkontrol dan sistematis.
Tidak semua dapat dimanipulasi dan dipikir akurat, karena berdampak tidak lengkap atau dapat berlaku dalam konteks tertentu.
Ketergantungan pada Data yang Tersedia
Berpikir ilmiah sangat bergantung pada data yang valid dan relevan.
Jika data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tidak lengkap atau sulit untuk didapatkan, maka hasilnya bisa kurang akurat atau bahkan dapat menyesatkan.
Terlalu fokus pada penyederhanaan
Sering ditemukan yang lebih mengutamakan penyederhanaan dalam menjelaskan fenomena kompleks.
Hal inilah yang menyebabkan penurunan akurasi.
Seperti yang diketahui tidak semua hal memiliki keuntungan dapat juga mempunyai kelemahan yang harus sekali dihindari apalagi dalam sebuah pemikiran yang harus benar-benar melalui riset atau pengertian yang mendalam seperti kata para-para ahlinya.
3. Cara Menerapkan Berpikir Ilmiah dengan Individu atau kelompok
Kemampuan untuk menyampaikan proses berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis bukti diperlukan untuk menerapkan berpikir ilmiah di depan orang lain, baik dalam diskusi, presentasi, atau pengajaran.
Ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk menerapkan pemikiran ilmiah dalam interaksi dengan orang lain: