Bahas Teori Kebenaran Ilmiah, 2 Mahasiswa UIN Raden Fatah Dapati Tantangan Mengejutkan
TEORI KEBENARAN ILMIAH: Tantangan Dalam Mencapai Suatu Kebenaran--
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Artikel berjudul "Teori Kebenaran Ilmiah: Tantangan Dalam Mencapai Suatu Kebenaran" ditulis oleh Ahmad Alva Riziq dan Yayuk Rahmawati, mahasiswa Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Pendahuluan
Mencapai kebenaran adalah suatu tujuan yang lumayan sulit untuk kita dicapai, baik dalam ilmu pengetahuan, filsafat, maupun kehidupan sehari-hari dengan berbagai tantangan pribadi, keterbatasan informasi, sudut pandang, dan pengaruh lingkungan.
Suatu pencarian kebenaran dapat dilakukan secara lebih efektif agar mudah dipahami.
BACA JUGA:2 Mahasiswa UIN Raden Fatah Telusuri Kebenaran dan Realitas Lewat Filsafat Ilmu
Setiap individu pasti memiliki cara pandangan, pengalaman, dan nilai-nilai yang berbeda agar mereka dapat memahami kebenaran dengan orang lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda.
Tantangan Dalam Mencapai Kebenaran
Keterbatasan informasi juga membuat individu atau kelompok hanya memiliki sebagian informasi, sementara sebagian lain masih belum terungkap.
Keterbatasan ini membuat informasi menjadi kurang relevan dan menyebabkan kesalahan dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
BACA JUGA:5 Zodiak Paling Jujur di Dunia, Ga Ada Kata Bohong di Kamusnya dan Berkomitmen Teguh Pada Kebenaran!
Di era informasi saat ini, manipulasi informasi seperti berita palsu dan propaganda sering digunakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat dan mengaburkan kebenaran.
Manipulasi ini bisa berupa penyebaran hoaks, hingga distorsi fakta sehingga individu sulit membedakan kebenaran dan kebohongan, sehingga dapat menyebabkan perpanjangan proses pencari suatu kebenaran.
Lingkungan dan budaya juga dapat mempengaruhi sudut pandang masyarakat dalam melihat suatu kebenaran.
Norma sosial menekan masyarakat untuk mengikuti pandangan mayoritas, meskipun pandangan itu belum tentu benar.