Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan poin yang bisa diraih dalam pertandingan resmi FIFA, seperti kualifikasi Piala Dunia yang bobotnya mencapai 25 poin.
BACA JUGA:Myanmar Vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Mainkan Skema 3-4-3, Mengapa?
Hitung-hitungan Poin Lawan Laos
Melawan Laos, yang memiliki peringkat lebih rendah dari Indonesia di ranking FIFA, potensi poin yang diraih jika menang juga relatif kecil.
Berdasarkan formula FIFA, menghadapi tim dengan ranking lebih rendah akan memberikan tambahan poin lebih sedikit.
Sebaliknya, jika pertandingan berakhir imbang atau bahkan kalah, Indonesia berpotensi kehilangan poin lebih besar karena selisih peringkat yang signifikan.
Apabila Indonesia memenangkan pertandingan melawan Laos, tambahan poin yang diperoleh diperkirakan tidak jauh berbeda dengan kemenangan atas Myanmar, yakni sekitar 3 poin.
Namun, jika kalah, poin yang hilang bisa lebih besar, yang tentu merugikan Tim Garuda dalam upaya memperbaiki posisi mereka di ranking FIFA.
Jika Indonesia mampu menyapu bersih kemenangan di fase grup hingga semifinal, perolehan poin FIFA diprediksi akan mencapai sekitar 17,72 poin.
Namun, angka ini masih lebih kecil dibandingkan perolehan 19,16 poin saat Indonesia mengalahkan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski jumlah poin di Piala AFF tergolong kecil, ajang ini tetap menjadi peluang penting bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki posisi mereka di ranking FIFA.
Saat ini, Vietnam dan Thailand masih mendominasi ranking FIFA di Asia Tenggara.
Dengan performa konsisten, Tim Garuda berpeluang mengejar kedua rival tradisionalnya tersebut.
Keberhasilan Indonesia di laga-laga Piala AFF 2024 akan menjadi modal penting untuk menambah poin dan kepercayaan diri tim.
Selain itu, performa apik di ajang regional ini juga bisa menjadi pemanasan sebelum menghadapi tantangan lebih berat di kalender resmi FIFA mendatang, termasuk kualifikasi Piala Dunia.
Laga melawan Laos menjadi momen penting bagi skuad Garuda untuk menunjukkan konsistensi, tidak hanya demi prestasi di Piala AFF, tetapi juga demi masa depan ranking FIFA yang lebih baik.