Karena itu air mineral biasanya dikemas langsung dari sumber mata air. Kendati lebih alami, bukan berarti air mineral tidak melewati tahap pemprosesan sama sekali. Tahapan itu dapat mencakup penambahan atau penghilangan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan zat beracun, seperti arsenik.
Beberapa air mineral yang mengandung CO2 lebih banyak, membuatnya menjadi produk air mineral karbonasi. Di samping itu, jenis dan jumlah mineral tergantung dari mana air itu berasal. Sehingga, tidak aneh jika produsen air minuman dalam kemasan mengambil air dari berbagai sumber yang diklaim memiliki mineral tinggi.
BACA JUGA:Lahan di 2 Desa di Indralaya Utara Terbakar, Tim Satgas Karhutla Terkendala Sumber Air
Apa itu air demineral?
Ini kebalikan dari air mineral, disebut air demineral, karena air telah dimurnikan secara khusus dengan menghilangkan sebagian besar atau seluruh ion mineral dan garamnya.
Termasuk menghilangkan kandungan dalam air mineral, yakni kalsium, magnesium, natrium, klorida, sulfat, nitrat, dan bikarbonat.
Air jenis ini kadang disebut juga sebagai air deionisasi, DI, atau air Demin. Air demineral ini dimurnikan dalam keadaan diam dengan direbus dan dibiarkan mengembun ulang. Itu suatu proses yang juga menghilangkan ion garam.
Dilansir Bronkhorst, air demineral melalui tiga tahap proses produksi. Pertama, proses pertukaran ion menggunakan resin penukar ion, sehingga ion positif digantikan oleh ion hidrogen dan ion negatif digantikan oleh ion hidroksida.
BACA JUGA:Bendungan Perjaya OKU Timur jadi Destinasi Wisata Favorit, Suguhkan Kejernihan Mata Air Surga
BACA JUGA:TETAP SEMANGAT! Satgas TMMD Ke-122 Kodim Lahat dan Siswa SD Bahu Membahu Bawa Air Bersih ke Sekolah
Kemudian proses Elektro-Deionisasi yang juga terjadi proses pertukaran ion, yakni arus listrik dikirim melalui resin agar resin tetap diregenerasi. Ion yang tidak diinginkan bergerak menjauh dari permukaan reaksi ke elektroda. Terakhir, melalui filtrasi membran.
Pengulangan tahap pembuatan air demineralisasi menentukan kualitas produk akhir yang diperlukan. Beberapa tahap produksi air demineralisasi juga mencakup sistem reverse osmosis (RO). Artinya, air diberi tekanan dan dipaksa melalui lubang sangat kecil, sehingga dapat menyaring zat-zat pencemar berbahaya.
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan air mineral dan demineral paling dasar adalah bagaimana air tersebut didapat. Jika air mineral diambil tanpa melewati banyak proses, air demineral justru harus melalui banyak penyaringan. Hasilnya, kedua air memiliki komposisi yang berbeda. Air mineral dapat diminum, air demineral tidak boleh diminum.