Dengan skema indikator perhitungan baru pada Rapat Pleno ULFO Hutama Karya, ruas tersebut memperoleh hasil simulasi tindak lanjut rekomendasi ULFJ dengan Pemeringkatan Bintang, yaitu bintang 5.
Dengan akan fungsionalnya empat ruas tol ini, maka akan memangkas waktu tempuh cukup signifikan.
Serta, Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin yang akan menjadi tol pertama di Provinsi Sumatera Barat, akan memangkas waktu tempuh sekitar 30 menit.
BACA JUGA:Libur Nataru 2025 Seluruh Tol di Sumatra Selatan Terkoneksi
Sebelumnya butuh waktu perjalanan lebih dari 1 jam.
Sementara itu, waktu tempuh dari Binjai ke Brandan menjadi hanya 40 menit, padahal sebelumnya butuh 2 jam.
Waktu terpangkas karena fungsionalnya Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Brandan.
Keterhubungan jalan tol ini juga akan memudahkan konektivitas bagi wisatawan yang berasal dari Bandara Kualanamu Medan yang akan menuju Brandan hingga Langsa.
Dikatakan, jumlah tol yang sudah dibangun Hutama Karya dan telah beroperasi mencapai 920 kilometer.
Namun 160 km di antaranya sudah dibeli Indonesia Investment Authority (INA) sehingga tinggal sisa 760 km.
"Dari 760 km ini akan ditambah sebesar 92 km yang fungsional. Artinya belum lengkap, belum diresmikan, tapi bisa dilewati, ada 92 km," kata Budi Harto.
Ia memperkirakan akan ada peningkatan volume lalu lintas (lalin) hingga 28 persen dari waktu normal saat libur Nataru.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Hutama Karya telah melakukan sejumlah strategi.
"Kita akan melengkapi beberapa perlengkapan sehingga para pemudik, para pelancong akan merasa nyaman untuk melewati jalan kita. Permasalahannya ini kan kadang-kadang terjadi di pintu-pintu gerbang. Kita akan menambah mobil rider," ujarnya.
Dengan demikian, nantinya para pengendara tidak harus tapping di pintu gerbang.
Nanti akan ada sejumlah petugas yang akan mendekati mobil-mobil untuk tapping untuk menghindari kepadatan di pintu gerbang tol (GT).