LAHAT, KORANPALPRES.COM - Menjelang pergantian tahun anggaran 2024, sejumlah proyek strategis pembangunan di Kabupaten Lahat, khususnya proyek yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) menjadi perhatian serius.
Salah satu proyek yang dikhawatirkan mengalami keterlambatan adalah pembangunan tembok penahan banjir di Desa Pelajaran dan Nantigiri, Kecamatan Jarai.
Di ketahui, keterlambatan ini disebabkan oleh faktor cuaca dan kendala dalam pengiriman material yang dibutuhkan. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pelaksana kerja di lokasi proyek.
Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi menanggapi dengan serius isu keterlambatan proyek tersebut. Ia juga menyoroti adanya beberapa proyek tanpa papan petunjuk di lokasi pengerjaan.
BACA JUGA:Libur Nataru 2025, Pj Bupati Lahat Inspeksi Angkutan Umum Laik Jalan, Hal Ini Dilakukannya
BACA JUGA:Waspada! Potensi Bencana Fenomena La Nina, Ini Penjelasan Pj Bupati Lahat
“Kegiatan proyek fisik tahun ini terbagi menjadi dua, yaitu berasal dari APBD murni dan perubahan APBD (P-APBD).
Khusus dari APBD-P sebagian besar memang masih dalam proses pengerjaan, dan apabila belum terselesaikan maka akan ada adendum perpanjangan kontrak sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar dirinya, Selasa 24 Desember 2024.
Ia menambahkan, bahwa beberapa proyek besar termasuk tembok penahan banjir di Desa Pelajaran dan Nantigiri, serta pembangunan Kantor Kecamatan Jarai, sedang dikejar penyelesaiannya.
"Sejauh ini, proyek tembok penahan banjir baru mencapai progres 50 persen, sementara pembangunan Kantor Kecamatan Jarai sudah berada di kisaran 75 persen," terang Imam Pasli.
BACA JUGA:Tinjau 3 Titik Pemungutan Suara, Pj Bupati Lahat: Gunakan Hak Pilih Jangan Bikin Gaduh
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat dan Forkopimda Monitor Persiapan Logistik tingkat Kecamatan, Ini Pintanya
Untuk mempercepat penyelesaian proyek, pihaknya telah meminta Dinas terkait dan kontraktor menambah tenaga kerja dan melakukan lembur.
“Kami terus mengejar agar semua pekerjaan selesai sesuai jadwal, terutama bagi proyek yang memang progresnya lambat,” jelasnya.
Imam Pasli menegaskan, komitmen pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk menyelesaikan seluruh proyek fisik pada akhir 2024, meski menghadapi berbagai kendala di lapangan.