Dari uji coba tersebut didapat 13 sampel mi instan tersebut mengandung radionuklida lebih rendah dari batas yang direkomendasikan oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD).
Kandungan radionuklida pada mi instan rata-rata berkisar antara (0,052) hingga (0,268) dan kandungan radionuklida pada Indomie sendiri berada di nilai tengah, tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu besar.
Pada radionuklida 40K, Indomie varian Beef Flavor yang diproduksi di Saudi Arabia memiliki kandungan terendah dan Indomie varian Special Chicken Flavor mengandung nilai maksimal.
Jumlah itu masih tergolong aman. Sehingga, Indomie dinyatakan aman dari ambang batas maksimal radioaktif yang terkandung pada makanan.
BACA JUGA:Sarapan Pagi! Resep Indomie Nyemek Ala Abang-abang, Dijamin Bikin Kamu Ketagihan
BACA JUGA:Cukup 3 Bahan Bisa Hasilkan Cuan, Resep Cilor Indomie Dijamin Untung Banyak
3. Hasil uji kandungan mi instan lain
Untuk merek lain, pada radionuklida 226Ra varian Chicken Flavor asal China memiliki nilai terendah, sedangkan merek Superman dengan varian Vegetables Flavor asal Saudi Arabia tertinggi.
Serta pada 232Th, mie varian Chicken with Onions asal Uni Emirat Arab memiliki radionuklida terendah, sedangkan varian Vegetables Flavor asal Saudi Arabia lagi-lagi menempati posisi tertinggi.
4. Apa itu radionuklida
Radionuklida adalah isotop radioaktif yang punya kemampuan untuk memancarkan radiasi dalam bentuk partikel atau gelombang elektromagnetik.
Dalam konteks makanan, radionuklida berarti isotop radioaktif yang terkandung pada makanan. Itu merupakan hal yang lumrah karena radioaktif dapat terakumulasi dalam produk pangan melalui proses alami.
BACA JUGA:Cukup 3 Bahan Bisa Hasilkan Cuan, Resep Cilor Indomie Dijamin Untung Banyak
Memang disayangkan, kandungan radionuklida dalam makanan semakin memprihatinkan. Bisa jadi karena adanya kontaminasi lingkungan. Hal itu termasuk saat pengolahan makanan.
5. Bahaya zat radioaktif berlebih