Basmi Penyebaran DBD, Kelurahan Talang Jawa Selatan dan PKM Usila Kerjasama Lakukan Hal Ini

Senin 30 Dec 2024 - 16:38 WIB
Reporter : Bernat
Editor : Bernat

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Akhir tahun 2024 hingga awal 2025, diperkirakan akan menjadi puncak musim penghujan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di wilayah Kabupaten Lahat.

Hal yang mengancam kesehatan masyarakat di musim penghujan adalah penyebaran Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Kesehatan bekerjasama, dengan Puskesmas Usila dan Kelurahan Talang Jawa Selatan melakukan kegiatan fogging di 20 rukun tetangga (RT) dan 5 rukun warga (RW).

Lurah Talang Jawa Selatan, Willy Andreas SE mengungkapkan, bahwa ini merupakan langkah nyata yang dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran penyebab DBD.

BACA JUGA:Kasus DBD di OKU Timur, Komisi IV Panggil Dinkes dan Minta Kades Ikut Hadir

BACA JUGA:Puluhan Warga OKU Timur Terserang DBD, Bantuan Dinkes Masih Dinanti

"Meskipun sampai hari ini belum ada kasus penyakit Demam Berdarah di lingkungan Talang Jawa Selatan, namun Pemkab Lahat sudah melakukan langkah yang jelas dengan melakukan fogging ini," ujarnya, Senin 30 Desember 2024.

Ia menghimbau, kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada menghadapi musim penghujan, yang diperkirakan akan terjadi di akhir tahun 2024 dan awal 2025.

"Talang Jawa Selatan merupakan daerah yang rawan banjir, jadi kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap penyakit," imbaunya.

Karena dukungan dan partisipasi aktif dari warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tergenangnya air yang dapat menjadi sarang nyamuk menjadi kunci utama dalam kegiatan ini.

BACA JUGA:Kasus DBD di OKU Timur Naik 100 Persen Lebih, Wakil Rakyat Pertanyakan Peran Dinkes

BACA JUGA:Langkah Efektif Dinkes OKU Timur dalam Perangi DBD, Ini Cara yang Perlu Kamu Tahu

"Tinggal bagaimana warga menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka, dengan melakukan 3M plus sebagai senjata ampuh mencegah DBD," pungkas Willy Andreas.

Senada, Ketua RW 01, Novri Yanto membenarkan, kegiatan fogging ini paling tidak dapat mencegah terjadinya DBD, akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti. 

"Tidak hanya fogging saja, akan tetapi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) benar-benar dijalankan sehingga lingkungan masing-masing pemukiman tidak menjadi sarang nyamuk," ulas dia.

Kategori :