Batik pun tidak luput diklaim pada Januari 2009.
Ada juga Tari Pendet yang semua orang tahu adalah milik masyarakat Bali ternyata juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009. Itu muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran tersebut.
Kemudian musik angklung pada Maret 2010 juga coba diklaim dan didaftarkan atas nama mereka.
BACA JUGA:13 Lembaga Terima Penghargaan Balai Bahasa Sumsel, Berikut Daftar Namanya!
Kuliner Indonesia juga tidak ketinggalan diklaim selain kesenian. Mereka juga memaksakan diri menjadi pemilik beras asli Nunukan, Kalimantan Timur, yaitu beras Adan Krayan yang merupakan beras organic. Oleh orang Malaysia beras itu dijual dengan merek Bario Rice.
Belum lagi rendang yang milik masyarakat Minangkabau juga diakui punya mereka.
Klaim Malaysia selanjutnya adalah tari Tor-tor dan Gondang Sambilan yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara.
Yang terbaru September lalu, lagu nasional Indonesia “Halo-halo Bandung” dijiplak oleh seorang Youtuber Malaysia dan diberi judul “Hello Kuala Lumpur”.
BACA JUGA:Akibat Anak Muda Kini Mengganti Istilah, Banyak Kosa Kata Bahasa Besemah Hilang
Selain hal di atas masih banyak lagi yang lain.
Karena itulah kita sebagai orang Indonesia tentu saja banyak yang berang atas klaim-klaim tersebut. Sampai banyak muncul umpatan Malingsia untuk menyebut negeri julid itu.
Setelah bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Unesco, potensi kemajuan bahasa Indonesia akan semakin terbuka.
Untuk diketahi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) ini adalah organisasi Internasional dalam naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan punya lima program utama yaitu program pendidikan, program ilmu alam, program ilmu sosial dan manusia, program budaya, serta program komunikasi dan informasi.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Kata Bahasa Besemah yang Sering Dijumpai Sehari-hari
Banyak proyek dengan UNESCO sebagai sponsornya yang menjadi bagian lima program tadi.