JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Kementerian Agama (Kemenag) berencana mengatur kebijakan asuransi travel umrah di tanah air.
Hal tersebut menyusul transformasi digital dalam bidang haji dan umrah yang saat ini tengah dilakukan Pemerintah Arab Saudi secara besar-besaran.
Demikian dipaparkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief di sela pembukaan Garuda Umrah Travel Fair (GUTF) 2025 di Jakarta, Jumat 7 Februari 2025.
Hilman menambahkan, kondisi terkini di Arab Saudi tersebut perlu disikapi dengan bijak oleh jemaah umrah dan pihak travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
BACA JUGA:Tim KUH Temui Saudia Airlines di Jeddah, Jemaah Umrah Indonesia Makin Dimanjakan
BACA JUGA:Amazing! Dapatkan Undian 100 Umrah Gratis Hanya di Alfamart, Simak di Sini Caranya
Dia menggambarkan bagaimana regulasi-regulasi terkait penyelenggaraan ibadah umrah terus berkembang.
“Antara lain masa berlaku visa sudah mulai di-extend, kebijakan haji pun demikian, sehingga perlu adanya pelindungan kepada jemaah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Hilman.
Lebih jauh Hilman menegaskan, Kemenag bakal melakukan standarisasi kebijakan asuransi travel untuk perjalanan umrah dalam rangka menjamin layanan kesehatan bagi jemaah umrah.
Sehingga nantinya sambung Hilman, setiap travel harus mempunyai komitmen dalam penyediaan asuransi bagi jemaah umrah.
BACA JUGA:Ternyata Pembuatan Paspor Naik di 2024 Didominasi Jamaah Umrah, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia yang Beragama Islam Jalankan Ibadah Umrah Jelang Lawan Arab Saudi
“Jemaah umrah yang sakit harus diperhatikan, jangan sampai yang sakit kemudian ditinggal di Arab Saudi tanpa layanan kesehatan yang jelas”, singgungnya.
Alih-alih, Hilman mengemukakan betapa kaum muslimin di Tanah Air semakin meminati ibadah umra.
Tidak hanya masyarakat perkotaan imbuhnya, jemaah umrah Indonesia juga banyak dari masyarakat menengah yang tinggal di pedesaan.