Proses ini melibatkan wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi jenis stres yang dominan dan dampaknya terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan intervensi bergantung pada pemahaman yang akurat terhadap sumber stres.
Evaluasi efektivitas PKP memerlukan analisis terhadap perubahan keterampilan mengelola stres pada mahasiswa.
BACA JUGA:Krisis Pengungsi Rohingya di Aceh: Tantangan Kemanusiaan, dan Dilema Kebijakan
BACA JUGA:INFO URGENT! 7 Tips dan Trik Kegiatan Belajar Mengajar Agar Tidak Membosankan
Ini dapat diukur melalui survei dan penilaian psikologis yang menilai peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengenali stres, merespon dengan cara yang sehat, dan mengadopsi strategi coping yang adaptif.
Hasil survei pre-test dan post-test menjadi landasan utama untuk menilai perubahan ini.
Evaluasi juga perlu memeriksa dampak PKP pada kesejahteraan psikologis mahasiswa secara keseluruhan.
Ini mencakup penilaian terhadap tingkat kecemasan, depresi, dan peningkatan resiliensi mental mahasiswa.
BACA JUGA:Analisis Terjadinya Inflasi: Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Inflasi di Provinsi Jambi
BACA JUGA:Peduli Lingkungan Lewat Kesenian ala UKMK Teater Arafah UIN Raden Fatah, Ini Penjelasannya
Dengan melibatkan ahli psikologi, penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang perubahan psikologis yang mungkin terjadi akibat partisipasi dalam PKP.
Sebuah evaluasi yang komprehensif juga harus mencakup analisis terhadap faktor-faktor pendukung dan hambatan implementasi PKP.
Identifikasi faktor-faktor ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk meningkatkan desain dan implementasi program guna memaksimalkan manfaatnya.
Dalam kajian psikologis, pemahaman mendalam terhadap interaksi antara program dan karakteristik mahasiswa menjadi kunci.
BACA JUGA:Kuliah di STIT Al Mathiriyah Muratara Menawarkan Keunggulan Ini