Bukti dari penelitian ini menunjukkan, sakit kepala diakibatkan oksigenasi darah berkurang atau peningkatan karbon dioksida dalam darah.
Sedangkan masker N95 yang dipakai berjam-jam, bisa mengurangi oksigenasi darah sebanyak 20%.
2. Karbon Dioksida
Penimbunan karbon Dioksida akan terjadi jika terlalu lama menggunakan masker, pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida akan terganggu.
Gas karbon dioksida akan berperan mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses pernapasan.
Tubuh yang kekurangan atau kelebihan karbon dioksida, dapat mengalami gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbondioksida.
edangkan tubuh yang memiliki kadar karbon dioksida teralu tinggi bisa menjadi asidosis.
Asidosis bisa menyebabkan oksigen dalam darah sulit dilepaskan ke dalam sel tubuh dan tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Penderita akan merasa mual, muntal, pusing, sakit kepala, dan detak jantungnya meningkat, hingga alami koma dan kematian.
3. Iritasi Kulit
Iritasi kulit bisa terjadi karena terlalu lama menggunakan masker dan bahaya terlalu lama menggunakan masker ini disebabkan gesekan dan tekanan masker.
Biasanya terjadi di hidung, pipi, bawah mata, dan dagu, rritasi juga bisa terjadi karena kelembapan udara akibat napas.
Iritasi kulit, dehidrasi kulit, dan jerawat akan terjadi di sekitar mulut karena kelembapan alami kulit hilang.
Solusi agar terhindar dari iritasi, selalu bersihkan wajah dan beri pelembab untuk memperbaiki kondisi kulit, maka lakukan sebelum tidur dan sebelum mulai memakai masker.
Bagi kulit sensitif, sangat direkomendasikan untuk menggunakan produk pelembap yang mengandung ceramide, squalene, niacinamide, dan/atau asam hyaluronic.
Sementara hindari produk anti-penuaan untuk sementara waktu karena justru berpotensi mengiritasi kulit. *