Namun, baterai ini dapat menjadi sumber risiko kebakaran jika tidak digunakan dengan benar.
Terdapat beberapa kasus kebakaran yang disebabkan oleh baterai rokok elektrik yang meledak atau terbakar.
Jika hal ini terjadi, tidak hanya pengguna rokok elektrik yang berisiko terluka, tetapi juga orang lain di sekitarnya.
BACA JUGA:Bingung Cara menghitung Berat Badan Yang Ideal? Yuk Ikuti Caranya
BACA JUGA:Wow! Ternyata Begini 9 Cara Diet Yang Benar Menurut Kemenkes RI
5. Normalisasi Perilaku Merokok
Penggunaan rokok elektrik dapat memberikan kesan bahwa merokok adalah sesuatu yang normal dan dapat diterima.
Hal ini dapat mempengaruhi orang lain, terutama generasi muda, untuk mencoba merokok, baik rokok elektrik maupun rokok konvensional.
Dampak dari normalisasi perilaku merokok ini dapat mengancam kesehatan orang lain di masa depan.
BACA JUGA:Bisa Bikin Awet Muda, 5 Manfaat Tepung Beras Untuk Kecantikan, Berani Coba!
Jika dibandingkan asap rokok biasa, memang asap rokok elektrik dianggap lebih aman bagi perokok pasif, karena kadar zat beracun dan bahan di dalamnya lebih rendah.
Meski begitu, asap rokok elektrik tetap bisa menyebabkan iritasi mata, batuk pilek, sesak napas dan pusing, bila terhirup orang-orang di sekitarnya.
Anak-anak yang terpapar asap rokok elektrik dapat mengalami dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan orang dewasa.
Mereka memiliki sistem pernapasan yang masih berkembang dan lebih rentan terhadap efek negatif dari paparan asap rokok elektrik.
BACA JUGA:Bisa Bikin Awet Muda, 5 Manfaat Tepung Beras Untuk Kecantikan, Berani Coba!