Karya Sastra SMB II Lebih Diapresiasi di Negara Jiron, Sejarawan dan Budayawan Prihatin Minimnya Kajian Lokal

Sabtu 22 Nov 2025 - 19:49 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Lebih lanjut, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang ini membeberkan salah satu ciri khas kesusastraan masa pemerintahan SMB II yakni keragaman media penulisan. 

BACA JUGA:Sukses Padati Museum SMB II, ini Daftar Pemenang Lomba Lukis Dan Mewarnai 2 Pahlawan Nasional Sumsel

BACA JUGA:3 Cagar Budaya Maluku Utara Resmi Naik Kelas ke Peringkat Nasional, Nomor 2 Makam SMB II di Ternate

Ia menyebutkan, naskah-naskah ditulis di atas kertas Eropa yang halus, kertas daluang tradisional dari kulit kayu, atau bilah bambu gelumpai yang unik. 

Secara fisik, naskah ini sering menggunakan tinta hitam-merah, ilustrasi minimalis, dan struktur syair empat baris yang rapi. 

“Tidak sedikit dari naskah kuno ini masih tersimpan di Museum Nasional Indonesia, koleksi Leiden di Belanda, serta arsip lokal, menjadi bukti warisan budaya yang tak ternilai,” cetus Panji.

Ia juga menyoroti beberapa karya penting SMB II  yang menjadi sorotan sepanjang masa. 

BACA JUGA:Hadiah Puluhan Juta Rupiah! Lomba Lukis dan Mewarnai 2 Pahlawan Nasional asal Sumsel di Museum SMB II

BACA JUGA:Terbongkar! Sosok ini Fasilitasi SMB IV Fauwaz Diradja dan Delegasi Kebudayaan Ziarahi Makam SMB II di Ternate

Misalnya, "Syair Perang Menteng" yang menceritakan Perang Palembang 1819. 

Syair anonim ini menurut Panji, menggambarkan pertempuran sengit antara pasukan Belanda di bawah komando Herman Warner Muntinghe melawan laskar Kesultanan Palembang Darussalam. 

Dengan bahasa penuh emosi, syair ini mengecam kolonialisme dan memuji heroisme SMB II sebagai simbol perlawanan masa tersebut.

Lalu yang tak kalah menarik perhatian pecinta sastra, "Syair Burung Nuri" dikarang oleh SMB II sendiri dengan alih aksara oleh Jumsari Jusuf pada 1978. 

BACA JUGA:Dari Tanah Pengasingan Menuju Tanah Kelahiran: Gagasan Relokasi Makam SMB II

BACA JUGA:Night At The Museum SMB II Dilaunching, Pj Walikota Palembang Cheka Virgowansyah Sampaikan Visi Mencengangkan

Naskah berukuran 21 x 16 cm dengan 21 halaman ini bercerita tentang cinta terlarang antara Nuri, seorang istri pembesar kerajaan, Bayan Johari dan burung tampan Simbangan.

Kategori :