Teknik yang dikenal dengan nama "marandang" ini melibatkan pemanasan dan penyiapan makanan dalam jangka waktu lama hingga menjadi kering.
Akulturasi peradaban yang menyerbu Minang menyebabkan terciptanya masakan rendang itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu, proses akulturasi bumbu kuliner ini berkembang hingga masyarakat Minang langsung memodifikasinya hingga menjadi santapan rendang.
Meskipun ada banyak makanan yang menyerupai rendang, seperti kari India, rendang memiliki ciri khas tersendiri dan merupakan representasi budaya Minangkabau.
BACA JUGA:Ternyata Bolu Kukus Termasuk Makanan Legendaris Lho, Berikut Resep dan Cara Membuatnya
Rendang bukan sekedar makanan legendaris, hal ini juga sudah mendarah daging dalam budaya Minang.
Saat ini, masyarakat Minang lebih dikenal dengan budaya merantau, yaitu praktik pindah ke kampung halaman orang lain setelah meninggalkan kampung halamannya.
Biasanya masyarakat Minang merantau dengan membawa makanan berupa rendang untuk dikonsumsi dalam perjalanan.
Perhatikan bahwa rendang memiliki waktu memasak yang membedakannya dari kebanyakan resep Indonesia lainnya.
Ternyata santapan rendang ini mempunyai makna filosofis bagi masyarakat Minangkabau sendiri, antara lain kesabaran, ilmu, dan kejujuran.
Sebenarnya asal usul rendang diketahui berasal dari abad keenam belas. Saat itu, masyarakat Minangkabau yang berada di daratan sering pergi ke Singapura melintasi Selat Malaka.
Tentu akan cukup sulit menemukan komunitas saat Anda sedang berwisata.
Oleh karena itu, para perantau ini biasanya menyiapkan makanan yang tahan lama, dan rendang merupakan makanan yang biasa mereka bawa.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Enak di Palembang, Sedia Menu Makanan Legendaris Sumsel
Rendang tidak hanya sangat lezat tetapi juga cukup populer di seluruh dunia.