Mereka mempersembahkan karangan bunga zaitun kepada jenderal Romawi yang menang perang sebagai simbol penghargaan.
Kekaisaran Romawi membuka banyak jalur komersial baru mengembangkan minyak zaitun ke banyak koloninya.
Di koloni baru bangsa Romawi memperluas penanaman zaitun dan produksi minyak zaitun di daerah seperti Tripolitania, saat ini Libya bagian barat, dan wilayah Baetic di Hispania, saat ini Andalusia bagian barat di Spanyol Selatan.
BACA JUGA:7 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Kulit, Yuk Simak Khasiatnya!
Keduanya menjadi dua wilayah terpenting untuk produksi minyak zaitun di bawah pemerintahan Romawi. Hingga saat ini wilayah Andalusia masih menjadi salah satu produsen minyak zaitun terbesar di dunia.
Selama Abad Pertengahan, minyak zaitun sebagian besar digunakan untuk memasak dan juga digunakan untuk menerangi rumah, memproduksi sabun (yang terkenal 'Savon de Marseille' ), melumasi tekstil, dan banyak lagi.
Kejayaan minyak zaitun dengan cepat menghilang di Eropa Utara setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Itu semata-mata karena penduduk lokal dan gubernur baru merasa perlu untuk melepaskan diri dari model Romawi yang dianggap sudah kuno dan tidak disukai.
Kemudian produksi minyak zaitun berkembang pesat di daerah sekitar Tunisia modern yang mewarisi semua teknologi dan pengetahuan yang diwariskan bangsa Romawi sebelumnya.
BACA JUGA:SKK Migas Sidak di Sumur Minyak Seleraya Belida
Di wilayah Al-Ándalus (nama baru yang diberikan umat Islam untuk Semenanjung Iberia), minyak zaitun menjadi makanan utama penduduknya sehari-hari.
Ia seringkali menggantikan lemak hewani dan juga banyak diadopsi untuk tujuan pengobatan.
Para migran Arab yang tinggal di sana segera menyadari betapa berharganya perkebunan zaitun yang sangat produktif peninggalan Romawi itu.
Ada daerah seperti Aljarafe dekat Seville bahkan memiliki hampir setengah juta pohon zaitun.
BACA JUGA:Minyak Pohon Teh Dan Lavender Ampuh Hilangkan Bau Badan Yang Menyengat
Sebagai hasil penanaman selama berabad-abad, pohon zaitun ini menghasilkan hasil panen tertinggi yang pernah ada.
Setelah kedatangan Columbus di Amerika pada tahun 1492, Spanyol memperkenalkan pohon zaitun ke Dunia Baru.