Terlebih, langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Optimis Angkut 18 Ton Batu Bara Tahun Ini, PT SLR Bawa Keberkahan untuk Sumatera Selatan
BACA JUGA:Angkutan Batu Bara Bakal Beroperasi Penuh, Ini Yang Dilakukan Dishub PALI
2. Keunggulan Kompetitif dan Pemulihan Pasca Pandemi
Penggunaan alat berat listrik ini dianggap sebagai strategi utama untuk meningkatkan keunggulan kompetitif Manggala di industri yang sangat kompetitif ini.
CEO PT Manggala Usaha Manunggal, Dwi Hartanto menuturkan, pemanfaatan alat berat listrik merupakan jawaban dari evaluasi SWOT perusahaan.
Realisasi penggunaan truk listrik ini menjadi bagian penting dari strategi turnaround setelah masa pandemi.
BACA JUGA:5 Kunci Peran Penting Jetty Titan dalam Mencapai Target Produksi Batu Bara di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Jalan Tol Khusus Batu Bara 113 Km Menjadi Pusat Transportasi Tambang Batu Bara di Sumsel
Berinvestasi dalam teknologi ini dianggap sebagai langkah penting untuk memposisikan perusahaan sebagai pemimpin di pasar, terutama ketika kompetitor mulai pulih lebih cepat dari masa pandemi.
3. Mengatasi Tantangan dan Membuktikan Potensi
Mengoperasikan truk listrik oleh PT Manggala Usaha Manunggal dalam kondisi operasional tambang tentu bukan tanpa tantangan.
Faktor-faktor seperti kondisi infrastruktur pendukung, cuaca, dan potensi risiko terkait kekuatan baterai dalam kondisi hujan menjadi pertimbangan utama.
BACA JUGA:Berkat Laporan Masyarakat, Polisi Amankan Sopir dan Truk Pengangkut Batu Bara Ilegal di Muara Enim
BACA JUGA:Blusukan Tinjau Jalan Angkut Batu Bara, Pemkab - DPRD Muba Beri Rekomendasi Ini
Namun, melalui studi banding dan riset yang komprehensif, PT Manggala Usaha Manunggal berhasil membuktikan bahwa truk listrik dapat beroperasi dengan efektif dan efisien, bahkan di tengah kondisi yang menantang.