“Kuat dugaan para pelaku takut ketahuan dan ditangkap petugas,” imbuh Heri.
Adanya aktivitas tambang emas liar di kawasan hutan Rimba Candi ini, kata Heri lantaran memang menurut legenda kawasan itu menyimpan kandungan emas, dan dari beberapa sampel batuan yang pihak KPH Dempo dapat dari lokasi bekas tambang tersebut.
Memang diketahui jenis batuan Pirit yang merupakan indikator adanya kandungan emas di wilayah itu.
“Dari batuan jenis pirit yang kami bawa dari lokasi bekas tambang itu memang menunjukkan adanya kandungan emas, dan kami duga itulah penyebab maraknya aksi terlarang itu,” ungkapnya.
BACA JUGA:Bahan Mahal, Ekonomi Semakin Sulit Membuat Pengerajin Dandang Menjerit
Untuk mengantisipasi maraknya aksi penambangan emas liar di kawasan hutan lindung yang merupakan tanggungjawab KPH X Dempo lanjut Heri, pihaknya sudah bekerjasama dengan Polri/TNI melakukan razia rutin di kawasan-kawasan yang dicurigai banyaknya aktivitas penambangan emas liar.
Pasalnya aktivitas apapun tanpa izin yang masuk kawasan hutan lindung adalah pelanggaran yang dapat dipidanakan.
“Sesuai aturan dilarang melakukan aktivitas apapun di kawasan hutan lindung tanpa izin,” tegas Heri.
“Maka dari itu kami mengimbau masyarakat untuk aktif memberikan informasi, jika melihat atau mendengar juga menemukan aktivitas yang dirasa mencurigakan di kawasan hutan lindung yang lokasinya tidak jauh dari perkampungan masyarakat,” tukasnya.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Kata Bahasa Besemah yang Sering Dijumpai Sehari-hari
Camat Dempo Tengah, Buraqqo Bangun menyikapi hal itu mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan bila melihat adanya aktivitas yang mencurigakan di lokasi tersebut.
“Terkait adanya informasi perambahan berupa penambangan emas ilegal di kawasan Hutan Lindung Rimba Candi, kita menyerahkan semua itu kepada pihak terkait, khususnya ke wilayah hukum Polres Pagaralam,” ujar Buraqqo.
“Insyaa Allah akan ada tindak lanjutnya,” tegasnya.
Buraqqo juga mengajak masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga kestabilan alam.
BACA JUGA:Tutup Sementara Gegara Karhutla, Wisata Alam Bukit Besak Lahat Kembali Dibuka
“Harus kita sadari betapa kita butuh dengan kestabilan alam yang ada, dengan menjaga kelestariannya, dan memohon jangan sekali-kali kita merusaknya,” serunya.