“Bukan seperti sekarang, dikatakan gratis, tetapi banyak iuran-iuran lainnya,” kata Giri.
Sementara aspirasi lain pun banyak disampaikan warga.
Seperti aspirasi dari Kecamatan Gelumbang, warga minta pemerintah menjaga kualitas jalan penghubung provinsi, mulai dari daerah Gelumbang hingga ke perbatan Ogan Ilir (OI).
“Menurut warga, di wilayah itu terdapat jembatan yang kondisinya memprihatinkan, dan di jalan itu juga ada beberapa ruas jalan yang menjadi langganan banjir, sehingga mereka minta dibangunkan gorong-gorong di kiri dan kanan jalan,” ujar Giri.
Kondisi yang sama juga terjadi di jalan provinsi dari Lembak sampai batas Modong Pali.
Di sini banyak jalan yang rusak, sehingga butuh perbaikan.
“Di beberapa titik juga terdapat ruas jalan yang menjadi langganan banjir, karena gorong-gorong yang ada tidak berfungsi maksimal,” katanya.
Sedangkan saat pertemuan dengan warga Lembak, aspirasi yang mereka sampaikan berkaitan dengan pemerataan bantuan peralatan memasak kerupuk/kemplang.
BACA JUGA:Reses Tahap III Dapil IV DPRD Sumsel, Gedung SMAN Jaya Pura Memprihatinkan
“Mereka meminta pemerintah tidak hanya membantu satu desa saja. Tetapi desa desa lain juga harus dibantu,” ujar Giri mengulang pernyataan warga.
Sedangkan di Kecamatan Belida, warga minta lebih diperhatikan.
Karena menurut mereka, kecamatan ini kurang mendapatkan perhatian pembangunan dari pemerintah dan mereka juga minta dibangunkan jalan darat agar biaya operasional lebih murah.
Aspirasi lain yang disampaikan warga adalah soal tidak adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumsel untuk tempat ibadah dan masalah tapal batas antara Kecamatan Lubai Ulu dengan Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU.
Di Lubai Ulu, masyarakat minta agar dikeluarkan dari kawasan hutan.