JAKARTA - Dalam upaya menekan kasus kekerasan seksual pada anak, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ingatkan pentingnya literasi digital.
Baik di lingkungan pergaulan maupun lingkungan pendidikan. Bahkan orang tua pun harus bersama-sama memberikan edukasi sekaligus memantau aktivitas anak mereka di dunia digital.
"Kita menilai bahwa anak perlu mendapatkan pembelajaran mengenai etika penggunaan media sosial," ujar Kepala Subbagian Sumber Daya Sekretaris Pusat Inafis Bareskrim Polri, AKBP Rita Wulandari Wibowo, Jumat (27/10/2023).
Hal ini mengingat banyak kasus yang melibatkan anak sekolah dan penggunaan media elektronik, terutama media sosial yang saat ini sangat berkembang pesat.
BACA JUGA:Personel Bhabinkamtibmas Garda Terdepan Bersentuhan Dengan Masyarakat, Ini Kata Kapolres Prabumulih
"Jadi harus kita ajarkan kepada mereka tentang etika menggunakan media sosial, sebab kami paling banyak menangani kasus yang melibatkan anak sekolah menggunakan media elektronik, yakni medsos,” katanya.
Pasalnya hingga saat ini masih banyak anak yang kurang memahami mengenai etika digital, sehingga membuat anak-anak rentan menjadi target grooming.
Dimana pelaku memanipulasi korban dengan menggunakan identitas palsu, untuk mendekati korbannya. Sehingga setelah dekat pelakunya melancarkan aksinya.
"Untuk itu, kita mengingatkan bahwa literasi digital yang rendah membuat anak-anak kurang waspada terhadap tindakan grooming dan bagaimana merespons akun-akun yang mencurigakan," terangnya.
Lanjut AKBP Rita mengatakan, salah satu kasus yang diungkap melibatkan pelaku grooming yang berpura-pura menjadi guru akrab korban di media sosial.
Setelah berhasil memanipulasi, pelaku meminta korban untuk berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp. Hingga bahkan meminta kiriman gambar-gambar asusila.
Hal itulah yang sangat merugikan korban secara emosional. "Kita mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam meningkatkan literasi dan edukasi etika digital kepada anak-anak," aku AKBP Rita.
Bahkan orang tua pun diingatkan untuk memberikan edukasi etika penggunaan media sosial kepada anak-anak di rumah, karena pencegahan kasus ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Polri tetapi juga masyarakat secara luas.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Didampingi Pj Gubernur Agus Fatoni Tinjau Persediaan Beras di Palembang