Saking jitunya bidikan panahnya, bisa dikatakan satu anak panah satu sasaran pasti kena.
Tembakan panahnya tidak pernah meleset hingga membuat musuh-musuhnya tewas seketika.
Bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan beliau mampu melumpuhkan puluhan lawannya dengan satu anak panahnya saja.
Satu busurnya mampu dipakai beberapa kali secara tepat atau dengan kata lain satu panah untuk banyak nyawa, masyaa Allah laa quwwata illa billah.
BACA JUGA:Meriahnya Hari Santri 2023 di UIN Raden Fatah: Ekonomi Pesantren Harus Kuat
Setelah memanah satu musuh, Sa’ad pun mencabut anak panah tersebut dari tubuh musuhnya.
Lalu ia menembakkannya lagi ke musuh lainnya.
Sampai berpuluh kali dengan bidikan yang luar biasa.
Gerakannya yang cepat dan gesit mampu melesatkan busur panah dari posisi apa pun hingga membuat musuh mati tak berdaya.
BACA JUGA:Wisuda Huffazh Perdana, LTTQ - ALMUBTADI Palembang Lepas 125 SantriBACA JUGA:Wisuda Huffazh Perdana, LTTQ - ALMUBTADI Palembang Lepas 125 Santri
Ia bahkan bisa membidik dengan cepat dari atas kuda yang berlari kencang.
Sebab selain pemanah ulung Sa’ad adalah salah satu penunggang kuda terbaik di kalangan Bangsa Arab.
Ia bisa mengombinasikan kedua keahlian itu dengan baik, berkuda sambil memanah tanpa meleset dari sasaran.
“Inilah panah yang diberkahi Allah,” katanya selalu.
BACA JUGA:Helat Pelatihan Ustadz dan Ustadzah Rumah Tahfizd, Ini Tujuannya
Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pernah menebuskan ayah dan ibunya untuknya.