Bayar Dulu Utang Puasa Ramadan Sebelum Melaksanakan Puasa Sunah

Selasa 20 Feb 2024 - 08:59 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Syamsul Hidayat dalam laman muhammadiyah.or.id  mengatakan bahwa ada beberapa puasa yang tidak disyariatkan (ghair masyru’).

Di antaranya adalah puasa sepanjang masa (Shaum ad-Dahr), dan puasa dengan cara menyambung puasa dua hari atau lebih tanpa berbuka (wishal).

Ada pula puasa pada hari Raya, puasa pada hari Tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah), puasa mendahului puasa Ramadan sehari atau dua hari sebelumya.

Juga puasa khusus pada hari Jum’at (kecuali ada puasa sebelum atau sesudahnya).

BACA JUGA: Puasa Sebentar Lagi, Harga Beras Dusun Masih Tinggi

Syamsul Hidayat menyarankan kaum muslimin menjalankan puasa sunah yang memang telah disyariatkan sesuai tuntunan hadis-hadis Nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam.

Sebelumnya, tata cara pelaksanaan puasa sunnah secara umum sama dengan pelaksanaan puasa wajib. 

Namun perbedaannya ialah diawali dengan niat ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dimulai sebelum fajar atau sesudahnya sampai tengah hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

“Perbedaannya dengan puasa wajib ialah kalau puasa wajib harus sudah berniat puasa sebelum fajar, kalau puasa sunah niatnya bisa sebelum fajar sampai tengah hari atau zuhur dengan catatan belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa,” terang Syamsul Hidayat.

BACA JUGA:Ramadan 2024 Sebentar Lagi, Ketahui Kapan dan Berapa Kali Sebaiknya Menyikat Gigi Saat Berpuasa?

Ada beberapa puasa sunah yang masyru’ (disyariatkan). 

Puasa itu adalah puasa Dawud , puasa Hari Senin dan Kamis, puasa di bulan Sya’ban, puasa Tasu’a dan Asyura (Muharram), puasa 6 hari di bulan Syawal, dan Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah). 

Syamsul Hidayat turut menyampaikan keutamaan melaksanakan puasa sunah ialah dapat menjadi perisai dari api neraka.

Malaikat akan selalu bersalawat atas orang yang berpuasa, dan terhapusnya dosa-dosa.

BACA JUGA:Hal Sepele Ini Bisa Batalkan Puasa Lho, Jangan Sampai Ibadah Puasa Ramadhan 2024 Kamu Sia-Sia!

“Perlu dicamkan bahwa puasa yang sungguh-sungguh bukan sekadar perbuatan fisik menahan lapar dan haus, melainkan didasarkan pada komitmen otentik yang kuat untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat, sekaligus menjadi pendorong untuk berbuat baik,” ujar dosen studi Islam UMS ini. 

Kategori :