PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi mengikuti launching program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes to Office and School, oleh Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), DR Drs Ahmad Fatoni Msi, dipusatkan di Jakabaring Sports City.
Muhammad Farid mengatakan, bahwasanya program yang diluncurkan tersebut sangat baik sekali. Terutama sekali menyangkut ketahanan pangan.
"Kali ini, menyasar ke perkantoran maupun sekolah-sekolah, agar kedepannya dapat memanfaatkan perkarangan dengan budidaya sayuran," sebut dia, Ahad 25 Februari 2024.
Selain itu, sambung dia, akan mampu memerangi kasus stunting dengan mengkonsumsi sayuran bernutrisi tinggi.
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Bantu Jamban dan Launching Bedah Rumah, Cek 5 Desa yang Menerima Bantuan
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Serahkan Dokumen Revitalisasi Bangunan dan Tempat Wisata, Ini Harapannnya
"Terutama setiap sekolah bisa menyiapkan lahan yang tidak begitu luas, nantinya dapat diimplementasikan bagi generasi muda terhindari dari kekurangan vitamin dan mineral," imbaunya.
Dirinya berpesan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat akan menyesuaikan diri. Supaya dapat melakukan pilot project (percontohan), terhadap segala pangan yang ditanam.
"Konsep yang diinisiasi oleh Pj Gubernur Provinsi Sumsel pastinya, akan menular hingga ke tingkat masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) maupun sekolah," pungkasnya.
Ditambahkan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Eti Listina SP MM didampingi Sekretaris, Pukatul Hadi SP Msi menerangkan, pihaknya akan mendukung penuh dari segi pembenihan jenis tanaman, yang akan ditanam baik di kantor atau sekolah.
BACA JUGA:Buka Forum Konsultasi Publik RPJPD 2026-2045, Ini Request Pj Bupati Lahat kepada Stakeholder
BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Hidupkan Lagi Budaya Gotong Royong, Ini Sasarannya
"Contoh saja, kami pun bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik berupa sayuran pakcoy, selada dan seledri mampu menghasilkan 25 kilogram (Kg)," urai dia.
Ia berpesan, gagasan tersebut nantinya mampu memberikan kontribusi positif, terhadap mengatasi stunting maupun ketahanan pangan menekan laju inflasi.
"Dengan kata lain, sayuran atau buah-buahan ketika panen tidak perlu lagi membeli, semuanya tersedia di lahan kebun baik di kantor ataupun sekolah," harap dirinya. *