PALEMBANG - Gandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumsel. Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Sumsel gelar Focus Group Discussion (FGD).
Bertemakan “Penanggulangan Tawuran dan Perkelahian Pelajar Dibawah Umur". Bahkan mahasiswa dari berbagai Universitas di Palembang hadir dalam kegiatan yang diadakan di aula Emilia Hotel alembang, Senin (30/10/2023).
Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Iskandar F Sutisna SIK M Si membenarkan adanya kegiatan tersebut yang berjalan lancar, Rabu (1/11/2023).
"Benar adanya kegiatan itu, dan alhamdulillah kegiatan kita adakan itu berjalan dengan lancar yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta seminar," ujar Kombes Pol Iskandar.
Ia menjelaskan, bahwa FGD itu diadakan dengan tujuan untuk mendiskusikan langkah-langkah dalam mengatasi masalah tawuran, penyalahgunaan narkoba.
Hingga bahkan membahas perilaku seks bebas yang sering terjadi di kalangan remaja. "Selain itu, upaya kita ini juga mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) yang kondusif di wilayah hukum Polda Sumsel," katanya.
Kombes Pol Iskandar mengungkapkan bahwa penanganan masalah perilaku menyimpang pelajar dan kenakalan remaja memerlukan peran aktif dari pemerintah dan keluarga.
"Kita harapkan, melalui kegiatan FGD kita ini diharapkan dapat memberikan solusi dan langkah-langkah nyata dalam menangani masalah tersebut," terang Kombes Pol Iskandar.
Kombes Pol Iskandar menjelaskan bahwa masa remaja adalah saat seseorang sedang mencari jati dirinya dan ingin mengenal diri sendiri. Dalam masa pubertas ini, remaja sering mencoba hal-hal baru.
Bahkan juga mengalami gejolak emosi, dan mungkin menghadapi masalah di keluarga dan lingkungan sosial mereka. Menurutnya, kenakalan remaja seringkali disebabkan oleh kesulitan dalam mengendalikan emosi.
Hingga juga ketidakmampuan untuk menangani hal-hal baru yang mereka alami. Kenakalan remaja juga bisa menjadi hasil dari konflik yang tidak terselesaikan pada masa kanak-kanak dan remaja.
Sementara itu, Komisioner KPAD Provinsi Sumsel, Dr Abdul Latif menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh KPAD dalam memahami penyebab, dampak, dan upaya pencegahan tawuran.