Tindak Tegas Setiap Pelanggaran, Tim Gabungan Polda Sumsel Kejar Oknum Penganiayaan

Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo didampingi Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto menjelaskan mengenai peristiwa penganiayaan oknum polisi terhadap korban.--Kurniawan

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui tim gabungannya melakukan pencarian terhadap oknum anggota Polres Lubuk Linggau berinisial Aiptu FN.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto mengatakan, bahwa oknum polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap dua orang debt collector.

"Oknum ini melakukan penganiayaan terhadap korban karena saat kejadian di area mall Palembang Square (PS) pada Sabtu 23 Maret 2024, kedua korban hendak menarik paksa mobil milik oknum polisi tersebut," ujarnya, Ahad 24 Maret 2024.

Bahkan hal ini menjadi atensi Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK. "Kasus oknum polisi yang videonya viral melakukan penganiayaan menggunakan senjata softgan dan sajam menjadi atensi bapak Kapolda Sumsel," terangnya.

BACA JUGA:19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal dibongkar Secara Mandiri, Inilah Upaya Polsek Sanga Desa, Yuk Lihat

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Terima Audiensi Ketua PWI dan Staf, Berikut Pembahasannya

Tim gabungan yang diterjunkan, katanya dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) bersama dengan  Bid Propam Polda Sumsel.

"Tim gabungan inilah melakukan pengejaran terhadap oknum polisi tersebut yang saat ini dalam pencarian atau DPO kita," katanya.

Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo menambahkan, bahwa oknum polisi  FN tersebut.

Merupakan anggota SPKT Polres Lubuk Linggau Polda Sumsel. "Peristiwa penganiayaan tersebut sangat singkat, dimana korban bersama komplotan debt collector sedang berada di parkiran PS mall," jelasnya.

BACA JUGA:PERINGATAN DINI! Waspada Cuaca di Sumsel Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

BACA JUGA:Polres Lahat dan Tim Gabungan Gelar Razia Skala Besar, Ini Sasaran Utamanya

Kemudian mendapati adanya 1 unit kendaraan roda empat bermerek Toyota Avanza yang menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. 

"Kemudian korban bersama rombongannya melakukan pembicaraan mengenai masalah mobil yang digunakan pelaku hingga terjadinya cekcok mulut," terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan