Jangan Sia-Siakan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Kata Syaikh Utsaimin Bisa Nyesel Kalau Dilewatkan

Jangan Sia-Siakan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Kata Syaikh Utsaimin Bisa Nyesel Kalau Dilewatkan.--kolase koranpalpres.com

BACA JUGA:Waspada! Banyak Hadits Dhaif dan Palsu Beredar di Bulan Ramadan, Ini Kata 2 Syaikh

Para ulama mengatakan maksudnya adalah qiyasan dari menjauhi istri-istrinya agar lebih konsentrasi dalam beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Secara umum semua bentuk ibadah, baik zikir, wirid, membaca Alquran kemudian infaq shadaqah dan kebaikan-kebaikan lain di bulan Ramadan. 

Jadi lebih dikencangkan lagi pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Lalu kedua, bahwa Beliau menghidupkan malamnya (وَأَحْيَا لَيْلَهُ).

BACA JUGA:Stop Debat! 2 Syaikh Ulas Sejarah Awal Mula Salat Tarawih, Ibadah Sunnah di Bulan Ramadan

Menghidupkan malamnya dengan segala macam ibadah, terutama qiyamul lail dan qira’atul Qur’an serta zikir-zikir (wirid).

Bukan semata-mata mengkhususkan untuk salat malam, tetapi menghidupkan malam secara umum dengan qiyamul lail, dengan qira’atul Qur’an, wirid dan zikir, berdoa, banyak beristighfar. 

Ini semua contoh menghidupkan malam. Lebih banyak menghidupkan malam dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya.

Terakhir, teladan ketiga yakni Beliau membangunkan keluarganya (وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ).

BACA JUGA:Catat! Kata Syaikh 9 Hal Ini Ternyata Boleh Dilakukan Saat Ramadan, Tapi...

Ini termasuk bentuk perhatian kepada keluarga agar mereka tidak kehilangan kesempatan 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan ini tensi amal Nabi meningkat. 

Sehingga di 10 hari yang terakhir ini Beliau mengerjakan i’tikaf yaitu upaya untuk memutus hubungan dengan keramaian dengan makhluk, sehingga bisa lebih konsen bersama dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

I’tikaf syaratnya adalah berada di masjid.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan