Modernitas dalam Tradisi: Menyoroti Perayaan Pernikahan Batak Toba Tanpa Adat di Era Kontemporer
Modernitas dalam Tradisi: Menyoroti Perayaan Pernikahan Batak Toba Tanpa Adat di Era Kontemporer--youtube azwinharefa
Karena tradisi mangulosi sudah menjadi sakral bagi yang menjalankannya dan acara seperti ini dijalankan sekali seumur hidup.
Adapun peran media dalam menanggapi perayaan pernikahan Batak Toba tanpa adat dalam era kontemporer sangat penting.
BACA JUGA:Nah Lho, Mobil Jarang Digunakan Oli Mesin Bisa Bercampur Air! Kok Bisa? Yuks Pahami
BACA JUGA:4 Rekomendasi Parfum Sekali Semprot Awet dan Tahan Lama, Emm Wanginya Kemana-Mana!
Karena media berfungsi sebagai jembatan antara tradisi dan modernisasi serta sebagai alat pengaruh yang bisa membentuk opini publik.
Dalam hal ini media bisa melakukan dokumentasi dan pemberitaan tentang pernikahan Batak Toba tanpa adat, memberikan gambaran jelas mengenai bagaimana dan mengapa tren ini berkembang.
Dan juga media dapat menganalisis dampak sosial dan budaya dari pengurangan adat dalam pernikahan, seperti apa yang terjadi pada nilai-nilai tradisional dan bagaimana komunitas menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Kemudian bagaimana pentingnya membuka Forum Diskusi agar dapat menciptakan platform untuk diskusi terbuka antara yang pro dan kontra terhadap pernikahan tanpa adat.
BACA JUGA:Wujudkan TNI yang Prima, Panglima TNI berpesan pada Upacara Bendera 17-an
Media dapat memfasilitasi dialog antar generasi atau antara berbagai kelompok dalam masyarakat Batak untuk membahas pentingnya adat dan modernisasi.
Dengan cara ini, media tidak hanya bertindak sebagai pemberi informasi tapi juga sebagai agen yang membantu masyarakat memahami dan menavigasi perubahan dalam tradisi dan cara hidup mereka diera modern saat ini.
Penulis : Rahmi Syafia Azzahra (mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas).