Waspada Bencana Alam, Catat Daerah Di Lahat Yang Rawan Longsor

Tampak bencana alam tanah longsor hingga membuat akses jembatan tertutup material lumpur dan warga bergotong royong membersihkan beberapa waktu lalu.-Foto:Bernat Albar/-palpres

LAHAT - Kabupaten Lahat secara topografi merupakan kawasan mayoritas dengan daerah perbukitan maupun pegunungan.

Sehingga sangat rentan dan waspadai terhadap bencana alam, terutama sekali tanah longsor dan banjir bandang yang tiap tahun menjadi langganan, dibeberapa desa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Drs H Ali Apandi MPdi mengemukakan, berdasarkan kedaerahan secara topografi 50 persen berupa perbukitan dan pegunungan dan 50 persen lainnya dataran. 

Oleh sebab itu, kesiapsiagaan begitu dibutuhkan agar pencegahan mampu diantisipasi sejak dini.

BACA JUGA:Angin Kencang RS Pratama Tanah Abang PALI Porak Poranda, Begini Kondisinya

"Artinya aktifitas masyarakat di perbukitan kalau musim hujan banjir dan tanah longsor, apabila kemarau terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," ujarnya, Senin 6 November 2023.

Mengingat sepanjang tahun bencana, sambung dia, maka pihak BPBD melakukan pilot project terhadap 5 desa pada program tangguh bencana.

Seperti Tanjung Sirih dan Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, lalu Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai, ada Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur serta Desa Sirah Pulau berada di Merapi Timur. 

“Hampir tiap tahun menjadi langganan bencana alam banjir," katanya.

BACA JUGA:Selain Kota Wisata, 3 Nama Ini Juga Melekat pada Nama Kota Pagaralam

Untuk itu pelatihan ini lanjutnya, ada 3 poin antara lain bagaimana cara mengurangi ancaman, dan kerentanan serta kemampuan warga dalam menanggulangi bencana.

"Output tinggal BPBD membantu secara manajerial, sedangkan mereka mengelola bantuan, mengevakuasi penduduk dengan warga yang telah ditunjuk dan terlatih.

Meminimalisir dampak bencana baik jiwa maupun fisik (rumah, fasilitas umum)," ulasnya.

Ia mengemukakan, untuk pemerintah membangun pembentukan bronjong atau dinding penahan, sehingga mereka mandiri karena sudah dilatih.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan