Suku-suku di Provinsi Sumatera Selatan: Lingua Franca-nya Adalah Bahasa Palembang
Suku bangsa Besemah di Sumatera Selatan mempunyai peradaban yang tinggi terbukti dari ditemukan ratusan megalitikum di antara kebun-kebun kopi milik warga Pagaralam.-eko palpres-
Mayoritas orang Sumsel menguasai bahasa sukunya dan bahasa Palembang. Bahkan banyak kejadian saat diwawancarai di televisi, warga yang ditanya menjawab dalam bahasa Melayu Palembang dengan santainya meski ia ditanya dalam bahasa Indonesia.
Palembang adalah kota besar yang bahasa lokalnya lebih dominan daripada bahasa Indonesia. Suku Palembang, berpusat di Kota Palembang.
Suku Musi
Ketiga ada suku Musi, suku ini merupakan salah satu suku yang banyak berkedudukan di daerah pesisir Sungai Musi.
Di Sumatera Selatan sendiri, Suku ini masih bisa ditemukan di wilayah Musi Banyuasin, Musi Rawas, Banyuasin dan Panukal Abab Lematang Ilir atau Pali. Termasuk juga didalamnya Suku Kelingi, Suku Lakitan dan suku lain yang mendiami aliran Sungai Musi.
Nah, dalam bahasa keseharian suku Musi ini memakai dialek bahasa dengan akhiran huruf 'e' taling. Beda penyebutan dengan bahasa Besemah meskipun tulisannya sama.
Suku Komering
Terakhir adalah suku Komering yang wilayahnya terbentang menyusuri aliran sungai Komering yang bermuara ke Sungai Musi.
Suku Komering tersebar di dua wilayah, Komering Ulu yang berpusat di daerah Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Komering Ilir yang berpusat di Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).
Walaupun begitu, pusat peradaban Suku Komering berada di Daerah Ranau dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Tak hanya itu, Suku Komering juga terdapat di daerah Lampung karena kedekatan geografisnya.
Jika dilihat dari kekerabatannya ada kelompok-kelompok Besemah dan kerabatnya (Lematang, Kikim, Pasemah, Lintang atau Lekipali) dan Gumay, juga Semendo dari kesamaan bahasa dan kebiasaan.
Rumpun Komering atau Daya yang menyebar sampai ke provinsi Lampung. Serta ada juga Ogan, Kayu Agung, Pedamaran, Penesak dan lain-lain)