Suku-suku di Provinsi Sumatera Selatan: Lingua Franca-nya Adalah Bahasa Palembang
Suku bangsa Besemah di Sumatera Selatan mempunyai peradaban yang tinggi terbukti dari ditemukan ratusan megalitikum di antara kebun-kebun kopi milik warga Pagaralam.-eko palpres-
Terlepas dari banyak pendapat Sumatera Selatan memiliki berbagai macam suku. Kita ambil salah satu pendapat budayawan Sumsel, Vebri Al Lintani yang dalam sebuah media daring pernah menyebut wilayah Batang Hari Sembilan merupakan wilayah Kesultanan Palembang Darussalam.
Wilayah itu meliputi Sumsel, Lampung, Bengkulu sampai ke Bangka Belitung.
Batang Hari Sembilan bukan hanya sebutan nama anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi, melainkan juga dipakai sebagai nama suku asli yang ada di Sumsel.
Secara garis besar, menurut dia suku yang ada di Sumatera Selatan itu terdiri dari 4 suku bangsa yang di antaranya ada Besemah atau Pasemah, Palembang, Suku Musi atau Rejang dan terakhir Komering.
Suku Besemah
Suku Besemah, banyak juga yang menyebut Basemah, Pasemah, Pesemah merupakan salah satu suku di yang berpusat di pegunungan aktif, yakni Gunung Dempo. Wilayah yang banyak ditinggali suku Basemah yakni Pagaralam, Lahat, sebagian Muara Enim dan OKU Selatan bahkan di Empat Lawang.
Orang Besemah juga merupakan sebagian suku asli di Provinsi Bengkulu yang jumlahnya signifikan.
Suku Besemah memiliki suku kecil atau sub suku seperti Suku Gumay, Suku Semende dan Suku Ogan (ini butuh kajian lagi). Dalam bahasa keseharianya, Suku Basemah ini biasanya memakai dialek dengaan akhiran kalimat huruf 'e' pepet.
Suku Palembang
Selanjutnya untuk Suku Palembang sendiri, kata dia dalam media daring itu, juga ada dua jenis, yakni Wong Jero (golongan bangsawan atau kerajaan) dan Wong Jabo (rakyat biasa).
"Secara bahasa Suku Palembang juga jadi dua ragam atau jenis yakni. Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Umumnya bahasa Palembang menggunakan dialek berakhiran huruf 'o'," kata Vebri.
Ada yang menarik juga di Sumsel ini, karena selain Bahasa Indonesia, yang menjadi lingua franca antarsuku di Sumsel yang jumlahnya sangat banyak itu adalah bahasa Palembang.