Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000
Proyek Jembatan Ampera yang merupakan rampasan perang jepang ini memiliki fakta sejarah yang unik salah satunya nilai pembangunan hanya Rp30.000--ig/@irfaan_12351
Pembangunan jembatan Ampera tanggal 20 Oktober 1962 dengan pemancangan tiang pertama di atas Sungai Musi.
Berikut ini fakta sejarah proyek Jembatan Ampera yang belum banyak diketahui:
BACA JUGA:Waduh! Jembatan Ampera Bakal Ditutup Polrestabes Palembang, Begini Penjelasan Kasat Lantas
1924
Ide pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Musi sudah ada sejak masa Wali Kota Gementee Le 'Cocq de'Armandville
1957
Pembentukan pantia pembangunan yaitu Harun Sohar (penguasa perang TT II/Sriwijaya), HA Bastari (Gubernur Sumsel) Ir Indra Caya (Ketua Dewan Rakyat Palembang) Ali Amin (Wali Kota Palembang)
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Jembatan Penghubung Desa Pagarbatu Lahat 100 Persen Rampung, Ini Penampakannya
BACA JUGA:Jembatan di Muratara Putus, Masyarakat Minta Segera Dibangun: Biaya Hidup Makin Mahal Pak Bupati
10 April 1962
Pemancangan tiang pertama proyek Jembatan Musi dihadiri oleh Presiden Soekarno
10 November 1965
Peresmian Jembatan Musi oleh Gubernur Brigadir Jenderal Abujazid Bastomi dengan nama Jembatan Bung Karno sebagai bentuk penghargaan dan pernyataan terima kasi kepada Bung Karno
BACA JUGA:Listrik dan Jembatan Putus Jadi Prioritas, Hadiah Presiden Jokowi untuk Muratara