Ini 5 Strategi Perang yang Pernah Dipakai di Dunia
Gerilya seperti yang dilakukan pejuang Indonesia saat melawan Belanda sangat merepotkan pihak Belanda.-tangkapan layar film Jenderal Soedirman-
Ini strategi militer yang tidak modern. Taktik ini memobilisasi seluruh sumber daya suatu negara dan masyarakat untuk berperang. Rakyat dan warga sipil juga sumber daya nasional dikerahkan untuk kepentingan nasional. Kepentingan itu diletakkan di atas kepentingan individu sehingga segala upaya dicurahkan untuk mendukung militer dan negara.
Perang total sebagai strategi modern digunakan dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Saat itu negara-negara yang terlibat dalam konflik berfokus pada kompleks industri militer mereka untuk mencapai tujuan perang.
Jenderal Tecumseh Sherman memakai taktik ini ketika dia melakukan March to the Sea yang terkenal itu. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat menggunakan strategi perang total dan dan akhir ketotalan itu adalah menjatuhkan bom atom.
BACA JUGA:Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000
3. Shock and Awe (Kejutan dan Kekaguman)
Menunjukkan kekuatan dengan show of power. Seperti saat Amerika menaklukkan Irak.
Para ahli taktik menyebut strategi kejutan dan kekaguman menciutkan nyali yang membuat musuh tidak mau berperang. Karena menunjukkan kekuatan militer yang luar biasa.
Seperti bom atom yang dijatuhkan di Jepang adalah contoh yang baik untuk menggambarkan keterkejutan dan kekaguman hingga memaksa Jepang menyerah tanpa syarat.
Juga strategi shock dan awe digunakan oleh Jerman dalam Blitzkrieg, oleh Legiun Romawi, dan disebutkan oleh Sun Tzu dalam Art of War.
Banyak strategi militer yang paling efektif sepanjang masa dijawab dengan keterkejutan dan kekaguman, Membuat musuh ciut kehilangan nyali karena kekuatan tempur yang luar biasa dan tindakan yang cepat.
BACA JUGA:8 Fakta Unik Burung Merpati, Veteran Perang yang Punya Skill Navigasi Ga Kaleng-Kaleng
4. Perang Gerilya
Indonesia sangat jago dalam taktik perang gerilya ketika zaman melawan agresi Belada dahulu. Mayoritas tentara di dunia ketika perang kemerdekaannya menggunakan perang gerilya. Kalah jumlah dan persenjataan membuat mereka mengandalkan penyergapan dan taktik tidak konvensional lainnya untuk menjaga keseimbangan.
Kata gerilya berarti perang kecil dalam bahasa Spanyol.
Di Vietnam perang geirlya ini juga membuat militer AS kocar-kacir. Militer AS menjadi korban taktik gerilya yang mana serangan cepat, penyergapan, sabotase, dan tindakan tidak wajar lainnya dilakukan.