Wafatnya Ustadz Yazid Jawas Tinggalkan Duka Mendalam, ini Doa yang Dilangitkan Sang Murid!
Wafatnya Ustadz Yazid Jawas Tinggalkan Duka Mendalam, ini Doa yang Dilangitkan Sang Murid!--kolase koranpalpres.com
Tatkala dalam perjalanan, kami dan beberapa asatidz sempat berdiskusi dengan beliau, terutama berkaitan dengan kondisi dakwah pada saat itu.
Di tengah-tengah diskusi tersebut beliau berkata "Saya yakin, Insyaa Allah, dakwah salaf akan berkembang di negeri ini".
Sebuah kalimat penuh keyakinan yang keluar pada saat kondisi dakwah diuji dengan berbagai ujian.
Kini, setelah belasan tahun berlalu, Alhamdulillah kalimat beliau sedikit demi sedikit mulai menjadi kenyataan.
Dakwah salaf mulai berkembang dan dikenal masyarakat, wanita bercadar bukan sesuatu yang sangat asing laki.
Celana di atas mata kaki tidak dibilangin banjir lagi, shof-shof masjid mulai rapat (kami rasakan di Yogyakarta).
Ma'had-ma'had dan sekolah-sekolah salaf mulai berjamuran, sarana-sarana dakwah berkembang (Radio, TV, Majalah-majalah, buletin-buletin dan lain sebagainya).
Masyarakat berbondong-bondong dari kelas petani sampai pejabat mulai hijrah ke manhaj ini.
Alhamdulillah allaadzi bini'matihi tatimmushalihaat.
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Berkenalan dengan Ustadz Yazid Jawas
Pada kajian pagi yang disini oleh Ustadz Sulam Mustareja yang membahas kitab "Mulia Dengan Manhaj Salaf".
Beliau bercerita pada mukadimahnya bahwa kemarin beliau duduk di majelis Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat.
Ustadz Abdul Hakim adalah sahabat dekat Ustadz Yazid Jawas, penulis buku yang sedang dibahas pada kajian tersebut.
Ada pertanyaan di secarik kertas, yang tadinya Ustadz Sulam berpikir bahwa itu pertanyaan tidak penting dan tidak akan dijawab oleh Ustadz Abdul Hakim.