3 Daerah di Indonesia Ini Tidak Pernah Dijajah oleh Belanda
Pulau Buton dengan bentengnya yang kuat membuat Belanda enggan bermusuhan dengan Kesultanan ini.-butonnews-
Dengan kondisi yang nyaris serupa dengan DIY, Surakarta juga menjalin akad kerjasama dengan Belanda, sehingga daerah tersebut memiliki kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri.
Dilansir dari portal resmi Pemerintahan Kota Surakarta, terjadi pemberontakan Sunan Kuning (Geger Pecinan) dan menumpaskan habis-habisan etnis Tionghoa. Hal ituterjadi pada pemerintahan Pakubuwono II yang menjabat sebagai raja Kartasura tahun 1742.
Pemberontakan tersebut dipicu karena pihak keraton yang berpihak pada Belanda padahal sebelumnya tidak mendukung pemerintahan Belanda.
Pakubuwono II akhirnya mendirikan daerah kekuasaan baru yang dirasa aman di Desa Sala.
BACA JUGA:Gelar Upacara HUT RI Ke-79 di BKB, Ini Pesan Pj Walikota Palembang dalam di Momen Kemerdekaan
Lalu daerah tersebut disebut dengan Keraton Surakarta.
Seusai peristiwa Geger Pecinan tadi, Solo masih dikuasai oleh Belanda. Kota Solo lalu dianggap sebagai Vorstenlanden yaitu daerah yang diberi kewenangan untuk otonomi sendiri.
Aturan undang-undang resmi tidak ada, akan tetapi ada akad politik yang disepakati oleh Sri Sunan dan Gubernur Jenderal Belanda.
Terdapat 2 jenis akad politik yang terjadi kala itu. Pertama akad panjang tentang kesetaraan keraton dan Belanda. Juga ada akad pendek tentang pengakuan atas kekuasaan Belanda.
BACA JUGA:10 Penerjun Terbaik Korp Brimob Lakukan Atraksi Terjun Payung, Meriahkan Kemerdekaan RI
Solo yang memiliki 2 keraton pada saat itu diatur kedua akad tersebut, yaitu Keraton Surakarta diatur dalam akad panjang dan Mangkunegaraan diatur dalam akad pendek.
Nah, itulah 3 daerah di Indonesia yang tidak pernah dijajah oleh Belanda.