3 Ulama Indonesia Ini Pernah Jadi Imam di Masjidil Haram

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Selasa , 27 Aug 2024 - 21:00

Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, salah seorang ulama Indonesia yang pernah jadi imam masjidil Haram-akurat-

Ia lahir pada tahun 1230 H (1815 M), Nawawi merupakan salah satu ulama paling besar yang pernah dimiliki Indonesia.

Sejak masih sangat belia, Nawawi sudah memperlihatkan kecintaan yang mendalam terhadap ilmu agama. Ia belajar langsung dari ayahnya yang juga merupakan seorang ulama terkemuka di Banten.

Ketika telah menunaikan haji pada usia lima belas tahun, Nawawi memutuskan untuk menetap di Mekkah. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di sana dan mengajar di Masjidil Haram.

Melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nawawi Al-Bantani merupakan salah satu dari tiga ulama dari Indonesia yang memperoleh izin untuk mengajar dan menjadi imam di Masjidil Haram. Itu merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang ulama dari Nusantara.

3. Syekh Junaid Al-Batawi

Syekh Junaid Al-Batawi, adalah seorang ulama Betawi. Ia juga tercatat sebagai salah satu ulama Indonesia yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram.

Ahli agama yang lahir di Betawi ini memutuskan tinggal di Mekkah selama 60 tahun. Di sana ia menjadi salah satu poros utama pergerakan Islam di Indonesia pada abad ke-19.

Megutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Junaid memiliki pengaruh besar dalam dunia Islam, khususnya dalam membangun fondasi keislaman di Indonesia.

Jurnal "Mecca in The Latter Part of 19th Century" karya Hurgronje mengatakan bahwa Junaid, yang di sana dikatakan berasal dari Jawa, telah menetap di Mekkah selama lebih dari 50 tahun. Di Mekah, Junaid memainkan peran penting dalam kehidupan keagamaan di sana.

Ulama-ulama Indonesia tersebut selain pernah menjadi imam di Masjidil Haram, tidak sekadar menunjukkan kedalaman ilmu dan keimanan mereka. Mereka juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki warisan keislaman yang kaya dan diakui di dunia internasional.

Peran mereka dalam sejarah Islam baik di Mekkah maupun di Nusantara, tetap dikenang dan dihormati hingga kini.

Hal tersebut merupakan bukti bahwa ulama-ulama Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan dan penyebaran Islam di dunia.

3 ulama indonesia ini pernah jadi imam di masjidil haram                            palembang, koranpalpres.com - para ulama asal indonesia pada masa lalu banyak yang menjadi ulama besar dan dihormati bahkan sampai menjadi imam di masjidil haram.
masjidil haram adalah salah satu tempat paling suci dalam agama islam.masjid ini  telah menjadi pusat spiritual bagi umat muslim di seluruh dunia.
dalam beberapa kisah sejarah masa lalu, beberapa ulama indonesia diketahui pernah diamanahkan untuk menjadi imam di masjidil haram.
hal itu tentunya sebuah kehormatan besar yang menunjukkan kedalaman ilmu dan keimanan mereka. 
di bawah ini ada 3 ulama-ulama asal indonesia yang pernah mendapat kehormatan menjadi imam di masjidil haram:
baca juga:lantik pengurus ikatan pelajar putri nahdlatul ulama, bupati oku timur minta tak apatis dengan politik
1. syekh ahmad khatib al-minangkabawi
syekh ahmad khatib al-minangkabawi merupakan ulama besar asal ranah minang yang dikenal luas di dunia islam. beliau lahir di bukittinggi pada 6 dzulhijjah 1276 h (1860 m), dan ahmad khatib meninggalkan jejak penting dalam perkembangan islam di nusantara.
di samping menjadi imam di masjidil haram, ia punya peranan yang sangat besar dalam menyebarkan ajaran islam di nusantara dan sudah diakui oleh banyak kalangan.
berdasarkan jurnal dari institut agama islam negeri syekh nurjati cirebon berjudul "peran syekh ahmad khatib al-minangkabawi (1860-1916 m) dalam islamisasi nusantara", syekh ahmad khatib ini tidak sekadar menjadi imam, melainkan juga memberi pengajaran banyak ilmu keislaman kepada murid-muridnya dari berbagai daerah di nusantara.
hal itulah yang menjadikannya sebagai salah satu figur sentral dalam mengislamkan indonesia.
baca juga:catat! siapapun yang ingin berhaji, wajib taati fatwa ulama saudi ini, kalau ga mau tanggung akibatnya
2. syekh imam nawawi al-bantani
ulama satu ini, berasal dari serang, banten. syekh imam nawawi al-bantani juga pernah menjadi imam di masjidil haram.
ia lahir pada tahun 1230 h (1815 m), nawawi merupakan salah satu ulama paling besar yang pernah dimiliki indonesia.
sejak masih sangat belia, nawawi sudah memperlihatkan kecintaan yang mendalam terhadap ilmu agama. ia belajar langsung dari ayahnya yang juga merupakan seorang ulama terkemuka di banten.
ketika telah menunaikan haji pada usia lima belas tahun, nawawi memutuskan untuk menetap di mekkah. kemudian ia melanjutkan pendidikannya di sana dan mengajar di masjidil haram.
melansir laman resmi nahdlatul ulama (nu), nawawi al-bantani merupakan salah satu dari tiga ulama dari indonesia yang memperoleh izin untuk mengajar dan menjadi imam di masjidil haram. itu merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi seorang ulama dari nusantara.
baca juga:wow, kemenag kirim 50 ulama pesantren ke mesir, untuk apa ya?
3. syekh junaid al-batawi
syekh junaid al-batawi, adalah seorang ulama betawi. ia juga tercatat sebagai salah satu ulama indonesia yang pernah menjadi imam di masjidil haram.
ahli agama yang lahir di betawi ini memutuskan tinggal di mekkah selama 60 tahun. di sana ia menjadi salah satu poros utama pergerakan islam di indonesia pada abad ke-19.
megutip dari laman resmi nahdlatul ulama (nu), syekh junaid memiliki pengaruh besar dalam dunia islam, khususnya dalam membangun fondasi keislaman di indonesia.
jurnal "mecca in the latter part of 19th century" karya hurgronje mengatakan bahwa junaid, yang di sana dikatakan berasal dari jawa, telah menetap di mekkah selama lebih dari 50 tahun. di mekah, junaid memainkan peran penting dalam kehidupan keagamaan di sana.
baca juga:ramadan penuh berkah! 6 ulama al-azhar mesir dakwah keliling di indonesia
ulama-ulama indonesia tersebut selain pernah menjadi imam di masjidil haram,  tidak  sekadar menunjukkan kedalaman ilmu dan keimanan mereka.  mereka juga menegaskan bahwa indonesia memiliki warisan keislaman yang kaya dan diakui di dunia internasional.
peran mereka dalam sejarah islam baik di mekkah maupun di nusantara, tetap dikenang dan dihormati hingga kini.
hal tersebut merupakan bukti bahwa ulama-ulama indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan dan penyebaran islam di dunia.