Catat! Asal-Usul Memorabilia Uang Pecahan Rp10.000 TE 2005 yang Jadi Spot Foto Favorit di Museum Negeri Sumsel
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan Kepala Kanwil BI Sumsel, Ricky Perdana Gozali didampingi Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pantji Tjahjanto, Plt Kepala Disdik Sumsel Awalludin dan Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah usai peresmian Memorabilia uan--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
Di kesempatan itu, Plt Kepala Disdik Sumsel Awalludin menyambut baik pelibatan 500 pelajar SD dan SMA di Kota Palembang dalam edukasi CBP Rupiah usai peresmian Memorabilia Uang Pecahan Rp10.000 TE 2005.
Menurut Awalludin, rangkaian kegiatan di Museum Negeri Sumsel tersebut sangat positif untuk pelajar, mulai dari kalangan SD, SMP, hingga SMA.
“Pada hari ini mereka mendapatkan pelajaran berharga terutama tentang ilmu numismatik, ilmu tentang mata uang,” ujarnya.
Terlebih Awalludin meyakini kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan pelajar bahwa bagaimana menghargai uang dan bagaimana cara menjaga uang.
BACA JUGA:Gelar Seminar Kajian Koleksi Hibah, Museum Negeri Sumsel Terima Puluhan Barang Bersejarah
Upaya menjaga uang antara lain tidak melipat, tidak menstaples, tidak mencoret dan seterusnya.
“Saya kira ini menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter agar anak lebih bisa menghargai uang,” timpalnya.
Selain itu, Awalludin menyebutkan manfaat lain yang diperoleh para pelajar dari kegiatan tersebut yakni mereka mengenal bahwa ada pahlawan nasional dari Sumsel, SMB II.
“Sultan Mahmud Badaruddin II, merupakan penguasa terakhir Kesultanan Palembang Darussalam telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional dan diabadikan di dalam uang pecahan Rp10.000,” cetusnya.
BACA JUGA:Karcis Masuk Resmi Naik, Pengunjung Museum Negeri Sumsel Tetap Membludak
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Sumber Belajar Sejarah, Pemerintah Harus Melek Soal Itu, Ini Alasannya
Selain gambar tokoh SMB II kata Awalludin, di sisi belakangnya ada gambar Rumah Limas, koleksi Museum Negeri Sumsel.
“Itu juga dapat menambah pengetahuan bagi para pelajar bahwa rumah limas adalah salah satu bentuk kebudayaan di Sumsel,” pungkasnya.