Ga Ada di Situs Cagar Budaya Lainnya, Dosen Unsri Singkap Fakta Mengejutkan dari Kawasan Candi Bumiayu
UPTD Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya selaku pengelola Museum Sriwijaya menyelenggarakan Seminar Hasil Kajian Relief Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya dengan menghadirkan 3 narasumber yakni dosen Unsri, peneliti BRIN dan Dispustaka Provinsi Sumsel.--museum sriwijaya
BACA JUGA:Nihil Persiapan Khusus! Ungguli 2 Pesaing, SMAN 12 Palembang Juarai LCC Museum Sriwijaya 2024
Kemudian Arca Singa, Arca Camundi, Arca Nandi, Arca Stambha, serta patung Lingga yang merupakan lambang Dewa Siwa, yang dalam Agama Hindu berbentuk alat kelamin laki-laki.
Dan Yoni sebagai perlambangan alat kelamin wanita sebagai perwujudan Shakti dan Dewi.
Peran Aktif Unsri dan Percandian Bumiayu
Selanjutnya Retno menyinggung bagaimana peran aktif Unsri dalam melakukan penelitian arkeologi dan sejarah di Situs Bumiayu antara lain:
BACA JUGA:LCC Museum Sriwijaya 2024, 50 SMA-SMK Siap Rebutan Hadiah Puluhan Juta Rupiah
1. Kontribusi perguruan tinggi melalui kerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk melestarikan situs ini.
2. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya pelestarian budaya.
Selain itu sambung Retno, Unsri juga mengambil peran dalam pengembangan Situs Bumiayu sebagai destinasi wisata edukatif.
“Ini termasuk peran perguruan tinggi dalam menyusun strategi pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya,” cetusnya.
BACA JUGA:Bongkar Misteri Prasasti Siddhayatra, Museum Sriwijaya TWKS Gandeng 5 Narasumber
Alih-alih Retno membeberkan pentingnya penggunaan teknologi modern dalam penelitian dan konservasi, termasuk pemetaan digital, restorasi benda purbakala, dan dokumentasi digital.
Unsri kata dia, mempunyai program-program dalam memberdayakan masyarakat lokal untuk terlibat dalam upaya pelestarian.
Antara lain menggiatkan kampanye atau penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga warisan budaya.