https://palpres.bacakoran.co/

6 Gagasan Pemberantasan Korupsi ala Menag, Nomor 2 Beri Tempat untuk Tokoh Agama

Menag Nasaruddin Umar menawarkan 6 gagasan yang dapat dilakukan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.--kemenag.go.id

Hampir setiap pekan ada seminar nasional atau internasional yang dilakukan oleh para rektor dan saling mengundang satu dengan yang lain.

"Kalau kita memenuhi undangan itu semua, jangan-jangan para rektor itu tidak pernah berkantor di kantornya karena setiap hari ada seminar nasional dan internasional di provinsi masing-masing. Habis tuh (untuk) biaya pesawat, anggarannya," ungkapnya.

Karenanya, Menag lalu mengeluarkan keputusan, agar berbagai pertemuan tersebut termasuk Raker dan seminar dilaksanakan secara daring.

"Ternyata lebih positif. Jadi pertemuan kami di Kemenag, para eselon I, para Kakanwil, dan juga para Rektor," kata Menag.

"Masya Allah saya sangat bangga dengan Rektor-rektor kami dan para Kakanwil karena terjadi perubahan yang sangat drastis. Mereka mengerti dengan apa yang kami isyaratkan," sambungnya.

Hasil nyata pun mulai terasa. Sebulan sejak ia memimpin Kemenag, sekitar 50 persen anggaran perjalanan dinas pun berhasil ditekan. 

"Kami jumlahkan baru sebulan menjadi Menteri kami sudah berhasil menekan biaya perjalanan dinas itu lebih dari 50%. Tadi pagi saya dengan Pak sekjen, kira-kira angka penghematan kita karena memotong pertemuan-pertemuan internasional ini," kata Menag menerangkan.

Menag juga mengaku tertarik dengan apa yang selalu dipesankan Presiden Prabowo bahwa kalau penghematan ini dilakukan di Indonesia, mencegah segala macam bentuk korupsi. 

"Maka kita bisa save sampai 40%. Bayangkan selama ini 40% itu ke mana? Hanya dinikmati oleh segelintir orang," lanjut Menag.

"Oleh karena itu, saya betul-betul ingin mengobsesikan bagaimana Kementerian Agama ini bisa menjadi contoh bagi institusi lain," sambungnya.

4. Jangan Ambil yang Bukan Haknya

"Sekali lagi kita jangan sampai mengambil apa yang bukan hak kita. Karena itu tidak berkah. Segala sesuatu yang tidak berkah, tidak ada manfaatnya," pesan Menag Nasaruddin.

Ini adalah gagasan keempat yang ditawarkan Menag Nasaruddin untuk pemberantasan korupsi. Kesadaran untuk menikmati sesuatu sesuai hak yang dimiliki, lanjut Menag, membantu seseorang untuk dapat hidup tenang dan damai.

"Mungkin kita punya istana, mobil mewah, tapi kita duduk di kursi roda. Kenapa? Stroke. Kenapa Stroke? Stress. Kenapa stress? Dikejar-kejar. Kenapa dikejar-kejar? Terlalu banyak barang haram yang melekat dalam dirinya sendiri," tutur Menag.

"Jadi tidak berkah. Gubuk tapi isinya surga itu lebih baik dari pada surga tapi isinya gubuk. Ini yang kita harapkan, hidup ini berkah," sambungnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan