Tradisi Sambut Ramadan di Jambi dari Bantai Adat, Bheih Sulu Pasa, dan Antar Kembang

Reporter: Eko Wahyudi |

Editor: Eko Wahyudi |

Kamis , 27 Feb 2025 - 19:30

Tradisi bantai adat yang dilaksanakan masyarakat Merangin, Jambi sebelum bulan Ramadan-kabarjambi-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Ada beberapa tradisi di Jambi seperti bantai adat, bheih sulu pasa, dan tradisi antar kembang yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Masing-masing daerah di Indonesia punya tradisi untuk menyambut Ramadan.

Tradisi Bantai Adat di Jambi biasa digelar tiap tahun. Dalam tradisi ini, puluhan ekor kerbau disembelih oleh masyarakat seperti Batin V Rantau Panjang, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin.

Sekretaris Daerah (Sekda) Merangin Fajarman mengatakan, puluhan kerbau ini berasal dari berbagai desa di Kecamatan Tabir. Bantai adat merupakan tradisi Ramadan masyarakat di kawasan Tabir.

"Festival membantai adat ini sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang ratusan tahun lalu, menjelang datangnya bulan puasa setiap tahunnya. Tradisi ini merupakan adat budaya,’’ kata dia.

Tradisi ini dilakukan secara turun temurun ini merupakan wujud rasa kegembiraan masyarakat setempat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Diterangkannya daging kerbau yang disembelih itu kemudian dijual. Masyarakat biasanya membeli daging dalam festival Bantai Adat ini untuk digunakan sebagai santapan sahur di hari pertama Ramadan.

"Daging yang diperoleh dengan cara membeli pada festival ini akan digunakan sebagai bekal selama menjalankan ibadah puasa, baik untuk sahur maupun berbuka puasa," katanya.

Sesuai perkembangan zaman, kata Fajarman, Festival Bantai Adat lama kelamaan menjadi agenda budaya yang semakin berkembang di masyarakat dan sudah diusulkan menjadi agenda tahunan nasional.

Pertunjukan seni budaya

tradisi sambut ramadan di jambi dari bantai adat, bheih sulu pasa, dan antar kembang                            palembang, koranpalpres.com - ada beberapa tradisi di jambi seperti bantai adat, bheih sulu pasa, dan tradisi antar kembang yang dilakukan untuk menyambut bulan suci ramadan.
masing-masing daerah di indonesia punya tradisi untuk menyambut ramadan.
tradisi bantai adat di jambi biasa digelar tiap tahun. dalam tradisi ini, puluhan ekor kerbau disembelih oleh masyarakat seperti batin v rantau panjang, kecamatan tabir, kabupaten merangin.
sekretaris daerah (sekda) merangin fajarman mengatakan, puluhan kerbau ini berasal dari berbagai desa di kecamatan tabir. bantai adat merupakan tradisi ramadan masyarakat di kawasan tabir.
baca juga:mengenal tradisi ramadan di kepulauan riau, budaya dan spiritualitas yang senantiasa terpelihara
baca juga:togak tonggol dan tradisi lain masyarakat melayu riau dalam menyambut ramadan
"festival membantai adat ini sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang ratusan tahun lalu, menjelang datangnya bulan puasa setiap tahunnya. tradisi ini merupakan adat budaya,’’ kata dia.
tradisi ini dilakukan secara turun temurun ini merupakan wujud rasa kegembiraan masyarakat setempat dalam menyambut datangnya bulan suci ramadan.
diterangkannya daging kerbau yang disembelih itu kemudian dijual. masyarakat biasanya membeli daging dalam festival bantai adat ini untuk digunakan sebagai santapan sahur di hari pertama ramadan.
"daging yang diperoleh dengan cara membeli pada festival ini akan digunakan sebagai bekal selama menjalankan ibadah puasa, baik untuk sahur maupun berbuka puasa," katanya.
sesuai perkembangan zaman, kata fajarman, festival bantai adat lama kelamaan menjadi agenda budaya yang semakin berkembang di masyarakat dan sudah diusulkan menjadi agenda tahunan nasional.
baca juga:malamang, marandang, balimau dan sederet tradisi lain menyambut ramadan di sumatra barat 
baca juga:tradisi khas di sumatra utara menyambut ramadan: punggahan, marpangir dan pesta tapai
pertunjukan seni budaya
festival bantai adat itu tidak hanya memotong kerbau secara massal, tetapi juga menyaksikan pertunjukan seni budaya, melestarikan kuliner tradisional dan parade pakaian tradisional.
yang menarik, festival bantai adat ini baik anak-anak maupun orang tua yang hadir, semuanya mengenakan baju baru seperti saat merayakan hari raya idul fitri. festival ini juga dijadikan ajang pertemuan muda mudi.
tradisi bantai adat menyambut ramadan menjadi salah satu kekayaan budaya kabupaten merangin, di samping kekayaan hayati geopark merangin, yang baru mendapat pengakuan unesco sebagai salah satu warisan dunia. 
selain tradisi bantai adat , setelah memasuki bulan ramadan masyarakat jambi punya beberapa tradisi lain.
tradisi berbagi berkah di bulan suci ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat  jambi.
baca juga:tradisi unik di aceh menjelang ramadan dan hari raya: serba-serbi meugang
baca juga:artikel: tradisi ruwahan menjelang bulan suci ramadan
bheih sulu pasa
tradisi lain di jambi salah satunya ada di kecamatan hamparan rawang kota sungai penuh, yang masih menjalani tradisi leluhur yakni ngantar bheih sulu pasa atau tradisi mengantar beras awal puasa.
”tradisi ini dimulai satu minggu sebelum memasuki bulan suci ramadan hingga berakhir satu hari memasuki puasa ramadhan,” kata al bizar pemangku adat hamparan rawang.
tradisi ini, kata al bizar sudah mengakar di masyarakat hamparan rawang,bahkan pada tahun 2025 masyarakat yang mengikuti tradisi ini semakin berkembang,sambil membawa beras, gula, kopi, teh maupun yang lainnya yang dimiliki sesuai dengan kemampuan guna memberikan kepada teganai maupun orang adat yang akan dikunjungi.
”tidak ada paksaaan mau bawa apa, sesuai dengan kemampuan masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
ia menjelaskan, tujuan kegiatan ini,untuk mempererat tali silaturrahmi dan saling maaf dan memaafkan atas sesama, setelah satu tahun menjalani aktivitas sehari-hari,apa lagi akan memasuki bulan suci ramadan
baca juga:menilik tradisi rewang khas jawa tetap terjaga di kabupaten lahat, intip yuk
baca juga:pasar tradisional oku semrawut, dewan desak segera direvitalisasi
antar kembang
tradisi lain adalah antar kembang yang dilaksanakan masyarakat muaro jambi sebelum memasuki bulan ramadan. 
kegiatan antar kembang ini bagian dari adat desa mundung darat dan desa-desa lainnya, di muaro jambi semoga tradisi ini terus terawat dan terus dilestarikan.
selanjutnya tradisi antar kembang ini, biasa dilakukan sebelum beberapa peristiwa seperti sebelum mulai tanam pada juga menyambut bulan puasa.
warga muaro jambi biasa melakukan antar kembang dan baca tahlil di pemakaman dan makan bersama.
baca juga:5 ramuan tradisional ini ampuh turunkan berat badan, lho!
baca juga:menjelajahi 5 tradisi paling unik dari berbagai daerah di dunia, ada potong jari di indonesia!
umat islam di jambi juga memiliki berbagai cara untuk berbagi berkah di bulan ramadan. berikut beberapa contohnya:
1. membagikan takjil:
tradisi berbagi takjil di masjid, musala, dan tempat umum lainnya menjadi momen istimewa untuk mempererat tali persaudaraan. takjil tak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga dibagikan kepada sesama yang membutuhkan.
2. menyelenggarakan buka puasa bersama:
keluarga, tetangga, dan komunitas di  jambi sering mengadakan buka puasa bersama. tradisi ini mempererat hubungan antar sesama dan menciptakan suasana hangat dan penuh keceriaan di bulan ramadan.
baca juga:jelang bulan ramadan, karo sdm polda sumsel laksanakan kegiatan bedah rumah, ini lokasinya
baca juga: gus baha tentang penentuan awal ramadan, hisab dan rukyat sama pentingnya
di samping itu ada juga beberapa tradisi lain yang pada umumnya juga banyak ditemukan di daerah lain di indonesia.
tradisi berbagi berkah di bulan ramadan merupakan cerminan nilai-nilai luhur islam dan budaya jambi. mari kita terus menjaga dan melestarikan tradisi ini, agar semangat ramadan tetap hidup dan membawa manfaat bagi sesama.