ARTIKEL KURMA: Puasa Antara Kualitas dan Formalitas

Puasa yang berkualitas membuat seseorang lebih disiplin, lebih fokus, dan lebih produktif dalam bekerja serta beribadah--Sumber Foto: Freepik
BACA JUGA:Operasi Pasar Ramadan 2025 Penuhi Kebutuhan Ramadan, Warga Sumsel pun Bisa Bernafas Lega
BACA JUGA:Bazar Ramadan Gairahkan UMKM, Wali Kota Palembang Tekankan Pentingnya Kemasan Ramah Lingkungan
Berpuasa dapat memperkuat kesadaran dan keteguhan hati untuk tidak hanya berpantang dari makan, minum, melakukan hubungan badan suami dan istri disiang hari, dan semua yang membatalkan puasa, akan tetapi juga mengendalikan seluruh anggota tubuh, pikiran dan hati kita.
Mata harus dipuasakan dari pandangan sesuatu yang tercela dan dibenci Allah Swt. Lidah harus dipuasakan dari berbicara yang tidak bermanfaat, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, dan menebar permusuhan serta menzholimi orang lain.
Tangan harus dipuasakan dari berlaku dzalim pada orang lain, mengambil hak orang lain, dan tindakan yang merugikan orang lain.
Puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengigatkan kesadaran dan menghindari perbuatan yang dapat mengurangi nilai pahala.
BACA JUGA:Spesial Ramadan Sembako Hemat! Katalog Promo JSM Superindo Hari Ini 7 Maret 2025, Buruan
BACA JUGA:Bahaya Anak Puasa Tanpa Sahur Saat Ramadan, Bisa Sebabkan...
Salah satu aspek penting dalam menjalankan ibadah puasa adalah menjaga anggota tubuh agar tetap dalam kebaikan dan kesucian.
Padahal, puasa yang berkualitas akan membawa perubahan positif dalam hidup seseorang. Gambaran puasa sebagai formalitas mereka menganggapnya hanya sebagai rutinitas tahunan yang harus dijalankan tanpa memperhatikan nilai-nilai spiritual dan moralnya.
Beberapa tanda puasa yang hanya bersifat formalitas diantaranya; Pertama hanya menahan lapar dan haus, tidak ada usaha untuk menjaga perilaku dan emosi, sehingga tetap marah, berbohong, atau bergunjing.
Kedua menunggu waktu berbuka dengan pasif, sebagian orang hanya tidur atau bermalas-malasan hingga adzan maghrib, tanpa mengisi waktu dengan ibadah dan kegiatan produktif.
BACA JUGA:Tradisi Sambur Ramadan Masyarakat Betawi Jakarta yang Nyaris Punah Tertelan Zaman
BACA JUGA:Puasa Telah Tiba, Kegiatan Baksos Ini Digelar Polres Muara Enim di Bulan Suci Ramadan
Ketiga tidak ada peningkatan ibadah, seperti shalat dilakukan sekadarnya, al-Qur’an jarang dibaca, dan sedekahpun tidak.