Tradisi Bugis Makassar di Sulawesi Selatan Menyambut Ramadan Ini Dipercaya Membawa Berkah

Membuat songkolo patang rupa (empat warna) adalah kebiasaan masyarakat Sulsel yang juga masih biasa ditemui dalam menyambut Ramadan.-sulselkini-
Sering dimanahkan karena dipercayai sebagai ’orang pintar’ di kampungnya, Jamaluddin menyebut tidak sembarang orang diminta untuk membacakan doa tersebut. Biasanya doa yang dipanjatkan berupa surah-surah yang berada dalam Alquran, seperti Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq.
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Jelang Ramadan di Kalbar yang Khas dan Masih Bertahan
BACA JUGA:Selain Nyekar, Ini 7 Tradisi Sambut Ramadan di Jawa Timur
5. Sajian Makanan Manis
Masyarakat Bugis Makassar di Sulsel juga biasanya menyambut Ramadan dengan membuat sajian makanan manis. Sajian ini sebagai bentuk penyesuaian dengan harapan dapat merasakan nikmatnya Ramadan.
"Pada awal puasa selalu dengan memasak, menyajikan masakan-masakan manis yang dari gula merah. Manis supaya dalam menjalankan bulan suci Ramadan itu dia selalu enak," kata Arifin.
6. Ziarah Kubur
Ziarah kubur juga menjadi tradisi masyarakat Sulsel yang tidak ketinggalan ketika menjelang Ramadan. Masyarakat ramai-ramai mengunjungi makam keluarga yang tidak bisa lagi menjalani bulan Ramadan bersama.
"Leluhurnya kita atau siapapun yang telah mendahului kita sebelum Ramadan dan setelah Ramadan itu menjadi bagian dari ritual di masyarakatnya kita," ucap Rahmat.
7. Puasa Pertama Bareng Keluarga
Ini juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat Sulsel yang menganggap menjalani puasa pertama bersama keluarga sebagai sebuah kenikmatan.
Tidak sedikit masyarakat yang berada di perantauan menyempatkan diri untuk mudik beberapa hari. Kumpul bersama keluarga ini memang tradisi yang masih kental bagi masyarakat Sulsel.
Banyak warga yang datang untuk puasa pertama. Kemudian kembali lagi beraktivitas di pekerjaan atau usahanya dan baru mudik lagi menjelang Ramadan.