Mahasiswi Unsri Singgung Realisasi Gagasan Mengajar dengan Merdeka dan Mendidik dengan Cerdas
Mengajar dengan Merdeka, Mendidik dengan Cerdas.--
Opini berjudul "Mengajar dengan Merdeka, Mendidik dengan Cerdas" ini ditulis oleh Cindy Kirana Haliza, Esti Susiloningsih dan Dwi Cahaya Nurani, mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Sriwijaya.
KORANPALPRES.COM - Pendidikan Indonesia tengah bergerak menuju sebuah transformasi besar melalui kebijakan Kurikulum Merdeka dan program Merdeka Belajar.
Kedua kebijakan ini bukan sekadar regulasi baru, melainkan jawaban atas kebutuhan zaman yang menuntut pendidikan lebih fleksibel, adaptif, serta dekat dengan realitas kehidupan.
Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi guru untuk berinovasi dan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai minat serta bakatnya.
Dengan demikian, belajar tidak lagi dipandang sebatas kegiatan akademik, tetapi menjadi jalan untuk mencetak generasi cerdas, kreatif, dan berkarakter.
Pertanyaan penting yang muncul adalah: sejauh mana gagasan “Mengajar dengan Merdeka, Mendidik dengan Cerdas” benar-benar terwujud di sekolah-sekolah kita?
Untuk menjawabnya, perlu ditinjau data, regulasi, serta praktik nyata di lapangan, agar gagasan ini tidak berhenti sebagai semboyan semata.
Berdasarkan data Jendela Pendidikan, jumlah sekolah di Indonesia saat ini tercatat sebanyak 216.580 satuan pendidikan, dengan jumlah guru mencapai 2.703.762 orang, dan peserta didik sebanyak 44.583.557 jiwa (Kemendikbudristek, 2025).
BACA JUGA:Inilah Upaya Canggih Unsri dalam Membantu Pembudidaya Ikan Memantau Kualitas Air Secara Otomatis
BACA JUGA:Polwan Polda Sumsel Ada di Fakultas Teknik Unsri, Giat Apakah Itu?
Angka-angka tersebut menunjukkan betapa luas dan kompleks cakupan sistem pendidikan nasional.
Besarnya jumlah sekolah, guru, dan peserta didik menegaskan bahwa pendidikan Indonesia merupakan sistem raksasa yang harus dikelola dengan strategi matang.