Ga Nyangka! Narasumber Kajian Sejarah di Unsri Ini Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya, Begini Penampakannya

Wakil Dekan II FKIP Unsri, Nyimas Aisyah didampingi Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Hudaidah menyimak penjelasan kolektor artefak Sriwijaya, Ibrahim Saad tentang salah satu artefak yang dihibahkannya ke Labdik Sejarah FKIP Unsri.--FKIP Unsri for koranpalpres.com

“Sekaligus kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada kolektor H Ibrahim Saad yang selain sebagai narasumber juga menghibahkan 60 artefak keramik Sriwijaya untuk memperkaya koleksi dan bahan pembelajaran sejarah di Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri,” tukasnya.

Sementara dalam pemaparannya, narasumber pertama, H Ibrahim Saad mengkisahkan dengan sangat inspiratif tentang berbagai koleksi yang dimilikinya.

BACA JUGA:Sejarah Lahirnya Uang, Dari Sistem Tukar-Menukar Hingga Uang Digital!

BACA JUGA:Jelang Imlek 2575 Atraksi Unik Ini Selalu Ada Setiap Perayaan, Bagaimana Sejarahnya?

Dia mengaku ketika berada di sekolah menengah sudah tertarik pada sejarah Kedatuan Sriwijaya dari narasi yang disampaikan guru sejarah.

Namun narasi ini dirasakannya belum lengkap karena tidak ditunjang berbagai bukti.

Rasa penasarannya memuncak, saat dia bekerja di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Palembang tahun 1988 yang kantornya dekat dengan Pasar Cinde. 

“Ketika itu saya sering keliling di Pasar Cinde dan menemukan berbagai artefak Sriwijaya yang dijual di sana,” kenangnya.

BACA JUGA:Puasa Ramadhan 2024! Simak Sejarah Puasa Ramadhan dalam Peradaban Islam

BACA JUGA:Jembatan Gantung Bersejarah Desa Lubuk Lungkang Lahat Diperbaiki, Ini Kondisi Jembatan yang Memprihatinkan

Dengan kegigihan dan kecintaannya, Ibrahim kemudian berusaha menemukan tangan pertama berbagai artefak yang dijual di Pasar Cinde.

Singkatnya, dia banyak terhubung dengan para penyelam yang mencari emas di Sungai Musi.

Di mana selain emas, mereka menemukan berbagai guci, keramik dan mata uang berbagai dinasti di Cina semasa Kedatuan Sriwijaya.

Selanjutnya dengan pendekatan etika, Ibrahim membujuk para penyelam untuk menjual barang-barang temuan kepadanya.

BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Pempek dan Jenis-jenisnya, Makanan Legendaris Palembang!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan